Network
PORTAL BANDUNG TIMUR- Pemerintah Daerah dan Satgas Covid-19 daerah menjelang akhir tahun 2020 harus segera berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 di pusat. Dilakukan untuk tidak terjadi kekurangan pada logistik alat kesehatan seperti obat-obatan, reagen maupun alat pelindung diri (APD).
Demikian disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden. "Pastikan kebutuhan logistik ini mencukupi, sehingga tidak menghambat penanganan yang dilakukan kepada pasien Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia," jelas Wiku Adisasmito.
Dikatakan Wiku Adisasmito, saat ini, tren peningkatan kasus Covid-19 masih terus terjadi. Bahkan pada Kamis 3 Desember baru lalu, penambahan kasus harian mencapai 8.369 kasus.
Baca Juga: MTQ Ke-50 Tahun 2020 Tingkat Kabupaten Majalengka Dibuka
Baca Juga: Komitmen Program Keamanan Pangan Nasional Ditandatangani Bupati Kuningan
Angka tersebut menurut Wiku Adisasmito, menunjukkan kondisi yang sangat membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat. “Hal ini juga diakibatkan terjadinya penurunan drastis pada tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujar Wiku Adisasmito.
Sementara berdasarkan data terakhir, menurut Wiku Adisasmito, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker turun secara persentasenya. Pada September lalu tercatat sebesar 83,67%, dan pada awal Desember menjadi 57,78%.
"Ini diperburuk juga dengan kenyataan bahwa kedisiplinan menjaga jarak juga turun. Dari data sebelumnya 59,57% menjadi 41,75% pada periode yang sama," terang Wiku Adisasmito.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Mendapat 15 Maskara
