Waspadai, Varian Baru dan Gelombang Covid-19 Pasca Hari Raya Idul Fitri 2021

- 7 Mei 2021, 20:34 WIB
 Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Netty, ingatkan pemerintah varian baru Covid-19 dan dampak terburuk pasca Hari Raya Idul Fitri 2021.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Netty, ingatkan pemerintah varian baru Covid-19 dan dampak terburuk pasca Hari Raya Idul Fitri 2021. /Foto : Azka/man

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menghadapi varian baru Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia, pemerintah diminta untuk menyiapkan skenario terburuk, khususnya pasca Hari Raya Idul Fitri 2021. Varian Covid-19 tersebut sudah terdeteksi 16 kasus di beberapa provinsi. 

Hal itu ditegaskan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, melihat beberapa penyebab awal diantaranya, sesuai dengan konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 3 (tiga) varian baru Covid-19 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia. Yaitu B.1.17 dari Inggris, B.1.617 dari India, dan B.1.351 dari Afrika Selatan.

“Bahkan, sesuai informasi dari Kemenkes, varian baru Covid-19 tersebut sudah terdeteksi 16 kasus di beberapa provinsi. Saya ingin pemerintah menyiapkan skenario terburuk yang sangat mungkin kita hadapi pasca hari raya Idul Fitri ini.” ujar Netty Prasetiyani, dalam interupsinya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun Sidang 2020-2021 di Ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta. 

Baca Juga: Hanya 4 Jam Saja 156 Kendaraan Pemudik Bandel di Paksa Putarbalik di Cileunyi

Dikutip dari laman dpr.go.id, Politisi PKS, Netty Prasetiyani, juga menggarisbawahi adanya mafia tes usap (swab test) antigen daur ulang yang terungkap di Bandara Kualanamu, Medan. Menurut Netty, hal ini mencederai kemanusiaan seluruh rakyat Indonesia karena bersifat kejahatan kemanusiaan.

“Tentu saja ini semakin parah karena kita membaca di berita adanya mafia karantina di bandara yang melibatkan tentu saja bukan hanya orang kecil. Tapi juga saya meminta agar penegakan hukum dilakukan seadil-adilnya untuk bisa membongkar mafia yang ada di bandara,” ujar Netty Prasetiyani.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada dua kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi akibat penularan varian mutasi dari India. Dua kasus tersebut dilaporkan ditemukan di DKI Jakarta. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah