Pencarian Eril Terus Dilakukan Tim SAR Swiss Sejauh 17 Kilometer Hingga Pintu Air Danau Wohlensee

- 28 Mei 2022, 21:35 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad saat memberikan keterangan pers terkait upaya pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril putra sulung Gubernur Jawa  Barat Ridwan Kamil.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad saat memberikan keterangan pers terkait upaya pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Tangapan layar zoom./

PORTAL BANDUNG TIMUR - Memasuki hari ke tiga  Sabtu 28 Mei 2022 sejak peristiwa hilangnya Emmeril Khan Mumtadz (23) putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aare, Bern Swiss, upaya pencarian terus dilakukan Tim SAR Swiss. Pencarian dilakukan sejak awal posisi kejadian di  kawasan Eichholz dan Manzili sepanjang 17 kilometer ke hilir hingga pintu air menjelang Danau Wohlensee.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad dalam keterangan persnya, mengatakan bahwa upaya pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril memasuki hari ke tiga sejak peristiwa Kamis 26 Mei 2022 pukul 09.40 waktu Swiss atau pukul 16.40 WIB (waktu Indonesia dan Swiss selisih 5 jam), masih terus dilakukan.

“Pecarian dilakukan secara profesional oleh Tim SAR yang terdiri dari Polisi Air, Polisi Medis dan Pemadam Kebakaran, sejak pukul 08.30 waktu Swiss,” terang Muliaman Hadad dalam keterangan persnya yang diselenggarakan secara daring dari KBRI di Swiss, Sabtu 28 Mei 2022.

Baca Juga: Jabar Nyaah Ka Jamaah, Tes PCR Gratis Bagi 17.566 Calon Jemaah Haji Asal Jawa Barat

Disampaikan Muliaman Hadad kepada pers di Kota Bandung yang mengikuti jumpa pers di Gedung Pakuan Bandung serta sejumlah rekan lainnya disejumlah daerah, menceritakan tentang kronologis kejadian.

”Jadi peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.40 waktu Swiss dan petugas datang ke lokasi kejadian di kawasan Eichholz sekitar 10 menit kemudian seusai menerima kabar adanya warga yang hilang terseret arus, dan kami dari KBRI datang ke lokasi 15 menit kemudian setelah menerima informasi adanya WNI yang mengalami kecelakaan terseret arus Sungai Aare,” terang Muliaman Hadad.

Setelah mendapat informasi terkait adanya WNI yang terseret ars Sungai Aare menurut Muliaman Hadad pada pukul 12.00 WIB pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan setelah mendapat keterangan langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat, melakukan pencarian ke UGD-UGD dan hotel tempa menginap.

Baca Juga: Waduh, Puluhan Sapi di Bandung Barat Terserang PMK

“Pada saat itu pihak kepolisian air yang merupakan kepolisian khusus di kawasan Sungai Aare yang selalu penuh disaat musim libur dan musim panas bersikap profesional dan sudah langsung melakukan pencarian,” terang Muliaman Hadad.

Pencarian yang dilakukan Tim SAR terdiri dari Kepolisian Air, Kepolisian Medis dan Pemadam Kebakaran menggunakan berbagai metode dan cara serta peralatan. “Salah satu peralatan yang dipergunakan pada hari pertama adalah menggunakan thermal drone, untuk melakukan pencarian dengan mendeteksi suhu tubuh, namun efektifnya hanya 15 menit karena setelah itu suhu tubuh dalam air sulit terdeteksi, apalagi pada saat kejadian suhu air mencapai 16 derajat celsius,” ujar Muliaman Hadad.  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x