Tidak Ada Hubungan Antara Vaksinasi Covid-19 dengan Gagal Gunjal Akut Anak, Ini Kata Kemenkes

- 19 Oktober 2022, 12:33 WIB
Seorang anak saat mendapatkan vaksin pada saat Bulan Imunisasi Nasional  beberapa waktu lalu di Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Kementerian Kesehatan pastikan gagal ginjal akut anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi.
Seorang anak saat mendapatkan vaksin pada saat Bulan Imunisasi Nasional beberapa waktu lalu di Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Kementerian Kesehatan pastikan gagal ginjal akut anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi Covid-19. Hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak.

Hal tersebut disampaikan dr. M Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait dengan tersiarnya informasi akan hubungan vaksinasi maupun infeksi Covid-19 dengan  penyakit gagal ginjal akut pada anak di masyarakat.  ''Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi Covid-19,'' tegas dr. M Syahril dalam keterangan persnya.

Disampaikan, dr. Syahril, hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak. Meski begitu upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.

Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur TPA Sarimukti, Aktivitas Pembuangan Sampah Kota Bandung Terhambat

Penyelidikan epidemologi menurut dr. Syahril, dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.

''Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk RS/sakit. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,'' ujar dr. Syahril.

Sembari menunggu hasil investigasi lanjutan, dr. Syahril menyebutkan telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak dengan aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x