PORTAL BANDUNG TIMUR.-
SILA ke-3 Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Keberagaman agama, ras, suku dan bahasa. Bersatu tak terputus semangat bersatu dan bangkit. Itulah makna dari logo Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 92 tahun 2020 telah resmi digunakan oleh segenap pemuda, komuitas, swasta serta masyarakat luas lainnya saat melaksanakan HSP. Peresmian logo tersebut pada Kamis, 1 Oktober 2020 oleh Menpora Zainudin Amali.
Peringatan HSP akan berbeda tahun ini dibanding tahun sebelumnya, peringatan HSP ke 92 tahun 2020 masih dalam kondisi Covid-19 dan harus mengindahkan protokol kesehatan.
Jelang peringatan HSP berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), salah satunya adalah webinar dengan tema “Pemuda Penggagas Tanpa Batas” secara virtual, Sabtu (24/10) di Jakarta, dengan menampilkan tokoh-tokoh muda inspiratif. Tujuannya memberi semangat daya juang untuk mencapai apa yang dicita-citakan generasi muda.
Baca Juga: Data Stock Darah PMI Kota Bandung
Dikutip dari info Kemendikbud, webinar ini dilaksanakan melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menampilkan 4 tokoh muda inspiratif, yaitu Ahmad Fuadi (novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan), Sastia Prama Putri (Diaspora peneliti dan dosen di Osaka University Jepang), Stanley Ferdinandus (pendiri yayasan Heka Leka), dan Sri Hartini (pamong budaya ahli utama dan koordinator umum pekan kebudayaan nasional 2020).
Empat narasumber tersebut memaparkan perjuangannya untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita dan harapannya. Tentu saja perjuangan mencapai sesuatu yang diinginkan, tidak serta merta langsung berhasil. Lika-liku masalah dihadapi dengan daya juang untuk membangun keberhasilan dan bermanfaat bagi NKRI ini.
Keberhasilan adalah buah dari upaya kita untuk menggapai apa yang diinginkan. “Teruslah belajar. Kejar mimpi setinggi apapun, sampai manapun dan jangan cepat putus asa”. Begitu kira-kira apa yang disampaikan empat narasumber dalam webinar “Pemuda Penggagas Tanpa Batas”.
Baca Juga: Forum RW Kota Bandung Berbagi, Peduli Korban Bencana Alam di Garut Selatan