PORTAL BANDUNG TIMUR - Data nasional menunjukkan penyakit penyerta (komorbid) pada kasus COVID-19 terbanyak sekaligus angka tertinggi pada kematian adalah hipertensi atau darah tinggi.
Selain hipertensi, penyakit diabetes mellitus (DM), penyakit jantung dan penyakit paru obstruksi kronik menjadi komorbid yang paling banyak ditemukan pada kasus-kasus kematian COVID-19.
"Jangan hanya COVID-19 yang menjadi fokus penanganan. Tetapi penanggulangan penyakit tidak menular (PTM) juga harus menjadi perhatian kita semua," ujar Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum pada Pertemuan Advokasi Penguatan Strategis Penyakit Tidak Menular (PTM) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota secara virtual, dari Rumah Singgah Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: 1.250 alat Swab Antigen Dari PLN UID Jabar Untuk Pemprov Jabar
Kepada Dinas Kesehatan di Kabupaten dan Kota Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meminta agar jajaran Dinas Kesehatan untuk fokus penanggulangan PTM di masyarakat yang menjadi penyerta COVID-19.
“Dibutuhkan perimbangan antara penanganan COVID-19 dengan penyakit tidak menular,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Dicontohkan Uu Ruzhanul Ulum, penyakit hipertensi dan penyakit jantung menjadi fokus tersendiri di Jabar. Karena, tercatat 1,6 persen warga Jabar menderita penyakit jantung di atas angka nasional 1,5 persen.
Baca Juga: Kematian Terbanyak Kasus COVID-19 Akibat Komorbid
Sementara 9,67 persen warga Jabar menderita hipertensi melebihi rata- rata nasional 8,36 persen.