Kasus COVID-19 Kabupaten Bandung Terus Meningkat

- 4 Desember 2020, 22:30 WIB
Foto kanggo copid... KASI Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,  dr.  Han Han Hasanah (tengah)   saat berbincang diacara Ngawangkong Bari Ngopi 2020 Sabilulungan.
Foto kanggo copid... KASI Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr. Han Han Hasanah (tengah) saat berbincang diacara Ngawangkong Bari Ngopi 2020 Sabilulungan. /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan. Sejak pertama kali kasus muncul di Kabupaten Bandung 17 Maret 2020 lalu, hingga 3 Desember 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2005 orang. 

"Selama delapan bulan ini terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2004. Pertama kasus Covid-19 itu muncul pada 17 Maret lalu, dan saat ini sebanyak 2005 kasus terkonfirmasi positif Covid-19," terang Kasi Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Han Han Hasanah saat menghadiri Ngawangkong bari ngopi 2020 Sabilulungan di depan Gedung Capetang Pemkab Bandung Soreang, Jumat 4 Desember 2020.

Menurut Han Han Hasanah dari ribuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, yang masih dalam perawatan sebanyak 681 orang, sembuh 1.261 orang dan 63 orang meninggal dunia.  "Sebetulnya, yang meninggal itu sangat kami tak harapkan," ujar Han Han Hasanah. 

Baca Juga: Pilkada Bandung, Keselamatan Warga Paling Utama

Baca Juga: Dinas Pertanian Kabuaten Bandung Lakukan Penyemprotan di Tiap TPS

Dikatakan Han Han Hasana,  Dinas Kesehatan terus berusaha untuk mengimbau masyarakat karena masih banyak warga yang abai dan tak peduli terhadap ancaman pandemi Covid-19. "Mereka mengatakan, bahwa Covid-19 ini rekayasa, dan ada yang mengatakan konpirasi, bahkan ada tudingan bahwa dokter sudah meng-Covid-19 pasien yang tak terpapar Covid. Ya ampun, kita tak seperti itu. Dinkes pun enggak mau dengan adanya kejadian ini," kata Han Han Hasanah. 

Sebenarnya, imbuh Han Han Hasanah, ketika ada kasus positif Covid-19, para petugas kesehatan pun stres. Disaat ada kasus itu, tenaga kesehatan melakukan penanganan lanjutan untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga lainnya yang sebelumnya sempat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami tak mungkin mempositifkan pasien yang negatif Covid-19. Inginnya kami dari hasil lab itu negatif," katanya.

Baca Juga: Dari 54.276 KPPS Jalani Rapid Test, 1.517 Diketahui Reaktif

Baca Juga: Kader PKK Bagi-bagi Bingkisan Kampanye Dilaporkan

Ia juga mengajak kepada insan media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman pandemi Covid-19 tersebut. "Jangan sampai setelah keluarga atau saudara yang terkonfirmasi positif  Covid-19, baru merasakan perihnya dampak Covid-19 tersebut. Ada dalam sebuah kejadian, satu keluarga positif Covid-19, di antara anggota keluarganya (ibunya) meninggal dunia. Sehingga anak-anaknya yang sama-sama positif tak bisa mengantar jenazah  ibunya ke pemakaman," katanya. 

Ia menegaskan, bahwa Covid-19 itu ada, sehingga masyarakat harus waspada dan tetap dalam kondisi sehat. 

Dikatakannya, dari 681 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, mereka di antaranya sedang menjalani perawatan di rumah sakit selain menjalani isolasi mandiri di Balai Latihan Kerja (BLK) Manggahang Bakeendah. Selain itu, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Meski demikian, mereka selama menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari mendapat pemantauan dari petugas kesehatan puskesmas terdekat.

Baca Juga: APD KPPS dan Pamsung Pilkada Serentak 2020 Kabupaten Bandung Siap

Baca Juga: UMKM Kabupaten Bandung Deklarasikan FUN

"Saat ini, kapasitas rumah sakit tempat perawatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah penuh. Kapasitas rumah sakit dengan 120 bad tempat tidur, yang terpakai sudah 125 bad sehingga ada penambahan. BLK kapasitas 50 tempat tidur pun sudah penuh dan saat ini diisi 51 orang," katanya. 

Han Han Hasanah mengatakan, untuk mengurangi risiko penularan pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sudah melakukan kesiapsiagaan di lingkungan puskesmas dan rumah sakit. Selain itu melakukan pemeriksaan terhadap warga yang sebelumnya sempat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

"Gejala suspect Covid-19 bisa ditandai dengan panas badan, batuk, pilek, sesak napas. Bahkan saat ini banyak gejala, selain panas juga hilang penciuman," katanya. 

Baca Juga: Calon Daerah Otonomi Baru Bandung Timur Dibahas

Baca Juga: Indonesia Raya Dikumandangkan Pelanggar Prokes

Han Han Hasanah pun menyebutkan, kluster risiko penyebaran pandemi Covid-19 di antaranya kluster keluarga, pondok pesantren, dan perkantoran. 

"Kluster keluarga, sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah. Kluster keluarga itu karena pendisiplinan keluarga dalam menerapkan protokol kesehatan yang kurang hati-hati, apalagi disaat anggota keluarga mereka beraktivitas di luar rumah," kata Han Han Hasanah. 

Dikatakannya, disaat makan bareng juga harus hati-hati karena rawan terjadi penularan pandemi Covid-19. Lebih lanjut Han Han Hasanah menyebutkan, bahwa pemerintahan saat ini dalam rangka persiapan memasuki zona orange dari zona merah. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah