Permukaan Sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang, Rancaekek Kabupaten Bandung Tertutup Sampah

- 10 Februari 2021, 07:10 WIB
Sampah menutupi permukaan air sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang yang berbatasan antara Kamp. Ranca Bango, Ds. Tegal Sumedang Kec. Rancaekek dengan Kamp Sukarame, Ds. Cileunyi Kulon Kec. Cileunyi Kab. Bandung.   
Sampah menutupi permukaan air sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang yang berbatasan antara Kamp. Ranca Bango, Ds. Tegal Sumedang Kec. Rancaekek dengan Kamp Sukarame, Ds. Cileunyi Kulon Kec. Cileunyi Kab. Bandung.   /Portal Bandung Timur/heriyanto/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Hujan selama sepekan sampah memenuhi permukaan aliran sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang Kamp. Ranca Bango, Ds. Tegal Sumedang Kec. Rancaekek, Kab. Bandung. Selain sampah domestik dan pepohonan mendominasi tumpukan sampah akibat terbawa aliran sungai dari hulu.

Aliran sungai yang membatasi Kamp. Ranca Bango, Ds. Tegal Sumedang Kec. Rancaekek dengan Kamp Sukarame, Desa  Cileunyi Kulon Kec. Cileunyi Kab. Bandung, sudah rutin terjadi. “Memang sangat ironis sekali. Disatu sisi masyarakat sering mengeluhkan banjir akibatr sedimentasi yang setiap tahun selalu menutup aliran sungai Cikeruh, tapi justru masyarakat sendiri yang membuang sampah ke sungai,” ujar tokoh pemuda Bandung Timur, Taryana saat menunjukan hamparan sampah yang kembali menutupi aliran sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang.

Diungkapkan Taryana, sampah yang menutupi permukaan sungai di bendungan Tegal Sumedang merupakan sampah domestik yang terbawa aliran air pasca hujan deras dikawasan hulu sepanjang minggu lalu. Sampah yang  menutupi Cikeruh, merupakan sampah domestik setelah kawasan hulu sungai Citarik di kawasan Gunung Bukit Tunggul dan Gunung Geulis diguyur hujan sejak awal Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Minim Perhatian , Tempat Temuan Candi Bojongmenje di Cicalengka Kabupaten Bandung Ambruk

Peristiwa sampah menutupi aliran sungai Cikeruh di Irigasi Tegal Sumedang menurut Taryana yang juga penggerak lingkungan berbasis budaya Gunung Geulis, terjadi akibat aliran sungai Cikeruh tengah dilakukan normalisasi sejak di kawasan Proyek Kereta Cepat Indonesia China di Kamp. Jajaway hingga Sindangwangi Ds. Cileunyi Wetan Kec. Cileunyi Kab. Bandung.

“Karena sungai diperlebar, air dengan cepat mengalir dan membawa sampah yang banyak ditumpuk warga sepanjang bantaran aliran sungai. Kebiasaan warga mengumpulkan sampah sepanjang hari dan  membakarnya pada malam hari atau pagi hari. Mungkin karena belum sempat dibakar hujan turun dan sampah terbawa air,” terang Taryana.

Terhadap kondisi tumpukan sampah menutupi aliran sungai Citarik yang terus berulang, Taryana berharap dinas atau instansi terkait melakukan koodinasi dengan pemerintah kewilayahan dalam menangani sampah. “Saya lihat, dari sepanjang aliran sungai, tempat pembuangan sampah yang dikelola hanya ada di Kampung Bobodolan Rancaekek Kulon (Kec. Rancaekek Kab. Bandung), mungkin untuk mengatasinya agar masyarakat tidak membuang dan membakar sampah di bantaran sungai ada baiknya dibangung tempat dan pembakaran sampah seperti di aliran sungai Citarik Solokanjeruk,”  usul Taryana.

Baca Juga: Peneliti Utama Dr. Lutfi Yondri, Bojongmenje dan Bojong Emas Dua Struktur Candi Cekungan Bandung  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah