Bantaran Sungai Citarum Sepanjang 270 Meter Retak di Desa Sukamaju, Belum Ditangani  

- 8 Juni 2021, 09:05 WIB
Bantaran sungai Citarum di RW 18 Desa Sukamaju yang mengalami keretakan dikhawatirkan akan mengakibatkan abrasi tergerus aliran sungai Citarum dan menimbulkan bencana banjir.   
Bantaran sungai Citarum di RW 18 Desa Sukamaju yang mengalami keretakan dikhawatirkan akan mengakibatkan abrasi tergerus aliran sungai Citarum dan menimbulkan bencana banjir.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sepanjang 270 meter bantaran sungai Citarum di Kampung Balekambang RW 16 dan18 Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung alami keterakan belum ada tanda-tanda penanganan. Dikhawatirkan akan menimbulkan bencana banjir warga berharap pihak terkait untuk melakukan penanganan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Sukamaju Acep Handana, bahwa masyarakatnya saat ini mengkhawatirkan kondisi retakan bantaran sungai Citarum.  "Di sepanjang aliran Sungai Citarum itu harus ada upaya pembanganan atau pemasangan beronjong yang diisi dengan batu belah atau pemasangan tembok penahan tanah (TPT) dari pergerakan tanah, yang mengacam rumah warga," kata Acep Handana kepada Portal Bandung Timur di ruang kerjanya di Desa Sukamaju, Selasa 8 Juni 2021. 

Dikatakan Acep Handana, di RW 18 itu sedikitnya 20 rumah, RW 17 sekitar 15 rumah yang terancam pergerakan tanah akibat aliran Sungai Citarum yang secara perlahan menggerus bantaran sungai tersebut. Sedangkan di RW 16, merupakan lahan kosong dan hanya terdapat taman yang menjadi arena bermain warga dan di lokasi juga terdapat masjid jami yang hanya beberapa meter dari bantaran sungai Citarum.

Baca Juga: Lagi, Tambang Ilegal di Hutan Adat Kasepuhan di Tutup

"Di sekitar bantaran Sungai Citarum yang masuk kawasan RW 16 itu yang berada di kawasan taman bermain warga ada retakan tanah kurang lebih sepanjang 50 meter, dan sudah dicek langsung ke lapangan. Retakan tanah di bantaran Sungai Citarum itu akibat pergerakan tanah, karena ada bagian lahan kosong di bantaran Sungai Citarum itu yang tergerus aliran air," kata Acep Handana.

Ia mengungkapkan sudah mengkoordinasikan/mengkomunikasikan dengan sejumlah pihak terkait permasalahan bantaran Sungai Citarum yang menggerus bantaran sungai tersebut dan mengancam sejumlah rumah warga. 

"Bahkan saya sudah datang langsung ke Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk menyampaikan permasalahan itu. Dengan harapan ada penanganan dari BBWSC, untuk ditindaklanjuti dengan pemasangan atau pembangunan TPT yang terbuat dari beronjong dan batu belah," tuturnya. 

Selain berharap kepada BBWSC, Acep Handana berharap ada bantuan dana CSR dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di antaranya PT. Pertamina Geothermal Energi Area Kamojang Kecamatan Ibun dan PT. Indonesia Power Kecamatan Ibun, yang berdekatan dengan kawasan Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kampung Ciburial Cibogo, Kabupaten Bandung Barat, Terus Bertambah

"Kita sebagai pemerintah desa kaishan kepada warga, rumahnya terancam akibat pergerakan tanah yang tergerus aliran Sungai Citarum. Rumah warga sangat berdekatan dengan aliran Sungai Citarum," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah