Tisna Umaran, Masih Banyak Hewan Kurban Belum Cukup Umur dan Sakit Dijual

- 17 Juli 2021, 08:30 WIB
Hewan dengan kondisi cukup umur dan sehat disyaratkan dijual untuk hewan Kurban. Dinas Pertanian Kabupaten Bandung temukan  550 ekor hewan belum cukup umur dan 174 ekor sakit dijual pedagang hewan untuk Kurban.
Hewan dengan kondisi cukup umur dan sehat disyaratkan dijual untuk hewan Kurban. Dinas Pertanian Kabupaten Bandung temukan 550 ekor hewan belum cukup umur dan 174 ekor sakit dijual pedagang hewan untuk Kurban. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pertanian Kabupaten Bandung masih menemukan hewan tidak cukup umur dan sakit saat melakukan pemeriksaan di 79 titik penjualan hewan kurban yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Bandung. Kepada masyarakat yang akan menjalankan ibadah kurman diingatkan untuk lebih hati-hati saat melakukan transaksi membeli hewan kurban.

 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran M.P, menuturkan dari total hewan yang diperiksa sebanyak 7.268 ekor, di antaranya sapi 5.948 ekor, domba 1.316 ekor dan kambing 4 ekor.  "Total hewan tidak cukup umur 550 ekor, hewan sakit 174 ekor, sedangkan hewan sehat dan layak sebanyak 6544 ekor, di antaranya sapi 5.426 ekor, domba 1.114 ekor, kambing 4 ekor," kata Tisna Umaran saat ketika dihubungi Portal Bandung Timur,  Sabtu 17 Juli 2021.

Dikatakan Tisna Umaran,  bagi umat Islam pelaksanaan ibadah kurban merupakan hal yang sangat penting. "Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan pemotongan hewan kurban tetap akan berlangsung, volumenya apakah nanti bertambah atau berkurang, nanti kita lihat," kata Tisna Umaran. 

Baca Juga: Bupati Herman Suherman Memborong Gorengan Usai Mendengarkan Curhat Pedagang Saat Akan Ditindak

Kepada masyarakat  dan pedagang hewan kurban, Tisna Umara menghimbau tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Di antaranya, menyiapkan masker untuk para pembeli hewan kurban, terutama bagi mereka yang tak pakai masker harus langsung diberi masker.

"Menyiapkan tempat cuci tangan dan menghindari  kerumunan. Jadi kita menghimbau kepada masyarakat yang mau beli untuk menerapkan prokes, apalagi kita ketahui warga yang akan mau beli hewan kurban itu cukup banyak," ujar Tisna Umara.

Ia berharap masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk dipercayakan kepada panitia pembelian antara dua sampai tiga orang, untuk menghindari kerumunan. "Kalau ada hewan kurban yang cocok untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban untuk segera dipanjer, karena biasanya mereka langganan hewan kurban. Pemantauan hewan kurbannya bisa melalui daring," tuturnya. 

Tisna pun menegaskan, di setiap lapak pemasaran hewan kurban, turut dilakukan pemeriksaan hewan kurban yang melibatkan dokter maupun para medis dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.  "Hasil dari pemeriksan hewan kurban itu dipasang label atau stiker," kata Tisna Umaran.

Baca Juga: Warga dan Nakes Kabupaten Bandung Siap,Tapi Ketersediaan Vaksin Minim

Dikatakan, pihaknya sudah menemukan hewan kurban yang tak layak untuk dijadikan hewan kurban. Di antaranya tidak cukup umur, dan ada beberapa hewan yang berpenyakit. "Pada saat melaksanakan pemotongan hewan kurban, untuk memanfaatkan hari tasrik. Jadi jangan ngotot pada hari H Iduladha, untuk menghindari kerumunan warga," katanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x