Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah unsur dari berbagai komunitas, penggiat, instansi maupun lembaga pemerintahan memberikan doa penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur membela Tanah Air ini.
"Setiap tahun kita peringati Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kondang, Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Setiap tahun pula kita gelar upacara tabur bunga ditengah malam menjelang 10 November," kata Denni Hamdani, salah satu penggiat Hari Pahlawan di Majalaya kepada Portal Bandung Timur, Senin 8 November 2021.
Seperti tahun-tahun silam, kata Denni, selalu ada tema yang dijadikan momentum peringatan. "Seperti tahun lalu, kita adakan resolusi untuk mengangkat Moh.Toha seorang nonoman pituin Majalaya yang gugur saat peristiwa Bandung Lautan Api menjadi Pahlawan Nasional," tuturnya.
Baca Juga: DLHK Kota Bandung Kewalahan Tangani Sampah Domestik
Menurut Denni, pahlawan dalam konteks kekinian tak terbatas hanya pada figur pejuang perang kemerdekaan saja, namun bagaimana sejumlah pihak bisa memaknai dalam dimensi lain.
"Pahlawan adalah figur teladan yang bisa hadir dengan berbagai peran. Jasanya harus kita kenang agar spirit perjuangannya tetap hidup sepanjang zaman, memberi semangat juang bagi generasi penerusnya," ungkapnya.
Disebutkannya, siapa yang tahu dengan Dr H Abdul Fatah? Abdul Fatah adalah dokter pertama pituin urang Bojong yang jadi Dirjen Menteri Kesehatan di zaman kolonial.
"Beliau pula yang jadi pioneer dunia kesehatan di Majalaya dengan mendirikan RS Ebah ( kini nama resminya jadi RSUD Laswi Majalaya). Spirit beliau terus menggelora melahirkan para nonoman Majalaya yang berprofesi di bidang medis," ujarnya.
Baca Juga: Depot Jamu Nyambi Jualan Obat Daftar G dan Minuman Oplosan di Cilaku Cianjur, Kena Deh Dirazia
Siapa yang masih ingat dengan E Suhaenda? Suhaenda salah satu pioneer dunia tekstil Majalaya. "Berkat jasa beliau Majalaya dikenal jadi 'kota dollar' karena industri tekstil diawali berkat jasa beliau dengan home industri ATBM (alat tenun bukan mesin)," katanyam
