Dadang Supriatna Minta Masyarakat Berbelanja di Warung Terdekat

- 7 Maret 2022, 19:00 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penyaluran Bansos bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI di GOR Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 7 Maret 2022.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penyaluran Bansos bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI di GOR Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 7 Maret 2022. /Prokopim Pemkab Bandung/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengharapkan warga Kabupaten Bandung untuk berbelanja di warung atau toko terdekat dalam upaya membangkitkan perekonomian sekitar. Seluruh jajaran pemerintahan daerah serta elemen masyarakat diharapkan untuk bersama-sama mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Atensi dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bandung.

“Setelah dihitung-hitung perputaran bila masyarakat berbelanja hampir Rp 200 miliar per tiga bulan, belum lagi dibagi 4.265 RW. Ini sangat luar biasa, akan terjadi multiplier effect. Insya Allah akan berdampak pada ekonomi masyarakat setempat,” kata Dadang Supriatna saat Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penyaluran Bansos bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI di GOR Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 7 Maret 2022.

Dikatakan Dadang Supriatna menuturkan, Keluarga Penerima Manfaat (PKM) dapat berbelanja di warung terdekat. Langkah tersebut dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Tak Lagi Bergabung dengan Persikabo, Ciro Alves Sampaikan Salam Perpisahan 

Dalam kesempatan itu,Dadang Supriatna  juga mengimbau seluruh pemerintah wilayah, mulai dari kecamatan, desa, hingga RT dan RW untuk bersinergi mengawasi penyaluran bantuan sosial, sehingga pendistribusian tepat sasaran.  “Saya tekankan camat dan kepala desa untuk pahami aturannya. Bantuan ini harus tepat sasaran, diterima langsung KPM dan benar-benar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” tegas Dadang Supriatna.

Tidak hanya menangani kesenjangan ekonomi, menurut Dadang Supriatna,  sejumlah bantuan yang digulirkan pemerintah pusat seperti PIP (Program Indonesia Pintar) dan PIS (Program Indonesia Sehat) juga dapat menanggulangi masalah kesehatan dan kemiskinan.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 jumlah KPM di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan yakni dari 85.343 KPM menjadi 181. 213 KPM. Jumlah data tersebut bergerak dinamis, sesuai dropping data Kemensos RI.

“Sebenarnya angka kemiskinan kita terus mengalami penurunan. Namun dikarenakan pandemi yang meluluhlantahkan elemen, sehingga jumlah KPM Kabupaten Bandung mengalami peningkatan,” pungkasnya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x