PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam sepekan terjadi peningkatan risiko penularan pandemi Covid-19 di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. Peningkatan kasus Covid-19 sama sekali tidak ada korelasinya dengan pariwisata.
"Harus dipahami dulu, status risiko penularan virus corona itu. Seolah seluruh Kabupaten Bandung masuk status merah dalam peningkatan kasus Covid-19, berrdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada saat rapat Gugus Tugas kemarin, peningkatan kasus terjadi di pesantren, industri dan keluarga jadi tidak ada korelasinya dengan pariwisata," jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha kepada wartawan Hotel Puri Khatulistiwa Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Hal tersebut dijelaskan Yosep terkait pelaksanaan bimbingan teknis produk wisata alam, budaya dan buatan dengan penerapan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety and enviromental sustainability) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dilaksanakan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Kabupaten Sumedang, Kamis ini. Padahal sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Soreang Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Analisis Hukum Dibalik Sebuah Video Porno Pribadi
Baca Juga: Tips Menjadi Smart Buyer di Market Place
Ditegaskan Yosep, dalam status peningkatan status pandemi Covid-19, tidak ada istilah zona merah. "Yang dimaksud itu, adanya peningkatan kasus itu dengan risiko tinggi itu masuk warna merah," jelas Yosep.
Dikatakan Yosep, status merah itu di skala mikro, yaitu terjadi peningkatan kasus pandemi Covid-19 pada klaster peningkatan kasus di pesantren.
"Maka di lingkungan pesantren harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya peningkatan kasus itu, tak serta merta ke sektor lain. Sampai saat ini, usaha pariwisata berjalan normal," ungkapnya.
Baca Juga: Tips Membedakan Ponsel Resmi dan Bukan