Network
PORTAL BANDUNG TIMUR -Sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung menggunung sejak sepekan lebih peristiwa berhenti operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sarimukti. Penumpukan sampah diakibatkan truk pengangkut hanya mampu melakukan sekali pengangkutan sementara warga di pihak pemerintahan kewilayahan belum mampu mengurangi produksi sampah domestik.
Sejak peristiwa TPA sampah Sarimukti di Kampung Cigeding Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat sempat berhenti beroperasi Jumat 5 November 2021 lalu, penanganan sampah di Kota Bandung belum kunjung normal.
“Sampah masih tidak terangkut karena truk pengangkut hanya mampu sekali jalan untuk mengangkut, sementara sampah sempat menggunung pada Jumat (5 Novembe 2021) lalu dan hingga kini belum tuntas terangkut karena truk hanya stu rit (sekali jalan), selain itu pada Sabtu dan Minggu libur alias tidak diangkut,” terang Atep pengelola sampah di Jalan Binong Jati RW 08 Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal Kota Bandung.
Baca Juga: Program 99 Hari Kerja Bupati Bandung, di Klaim Banjir Rancaekek Sudah Hilang
Berdasarkan keterangan pengemudi truk pengangkut sampah, menurut Atep, truk hanya mampu mengangkut sampah satu kali saja. Hal tersebut dikarenakan jalanan menuju Sarimukti terkendala pengecoran jalan di ruas Jalan Raya Cipatat Gunung Masigit Kabupaten Bandung Barat.
“Sampah yang biasanya dua kali angkut sudah seminggu ini hanya sekali angkut. Karena selain dilakukan perubahan jam kerja pihak pengelola (TPA) Sarimukti, juga karena terhambat pengecoran jalan di Cipatat Padalarang,” terang Atep.
Gunungan sampah di sejumlah TPS Kota Bandung saat ini sangat mudah di temui. Selain di Binongjati, juga di TPS pasar-pasar Kota Bandung dan TPS kewilayahan. Seperti di Pasar Cikutra, Pasar Cicaheum, Pasar Ujungberung, Pasar Ciwastra, Pasar Astana Anyar dan yang paling parah di Pasar Induk Gedebage maupun Caringin.
Baca Juga: Akhir Pekan Kota Bandung Ramai Dikunjungi, Wali Kota Bandung Oded Malah Khawatir
Sementara sebelumnya Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Sopyan Hernadi menuturkan, saat ini kendala yang dihadapi bukan hanya menuntaskan timbulan sampah yang tersendat di akhir pekan lalu. Namun, juga pada kebijakan pembatasan jam operasional TPA Sarimukti.
“Biasanya beroperasi mulai pukul 03.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, tapi kini hanya beroperasi pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Jadi berkurang 7 jam,” ujar Sopyan Hernadi.
Selain itu ada rencana, Pemrov Jabar selaku pengelola TPA Sarimukti akan melakukan pembatasan waktu operasional. TPA Sarimukti hanya akan beroperasi pada hari kerja saja, mulai Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggu libur tidak ada kegiatan.
“Dapat dibayangkan kalau benar kebijakan Sabtu Minggu tidak ada aktivitas pengelolaan sampah. Kota Bandung ini setiap akhir pekan banyak dikunjungi wisatawan dan sampah bisa berlipat ganda,” ujar Sopyan Hernadi.
Kendala lainnya saat ini menurut Sopyan Hernadi adalah masalah cuaca, yang seringkali menimbulkan longsor yang berakibat mempersulit kendaraan di lokasi. “Kendala lainnya, saat ini tengah dilakukan pengecoran jalan, hal ini mengakibatkan durasi kendaraan sampai ke lokasi cukup panjang, demikian pula untuk kembali mengangkut,” pungkas Sopyan Hernadi. (heriyanto)***
