Banjir Masih Terjadi,  Warga Jangan Protes Kalau Masih Buang Sampah Sembarangan

- 4 Oktober 2021, 07:37 WIB
Seorang warga menerobos genangan air dipenuhi sampah di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung. Banjir dan genangan air cileuncang di Kota Bandung saat hujan deras sepanjang sore Minggu 3 Oktober 2021 diakibatkan sampah.
Seorang warga menerobos genangan air dipenuhi sampah di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung. Banjir dan genangan air cileuncang di Kota Bandung saat hujan deras sepanjang sore Minggu 3 Oktober 2021 diakibatkan sampah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL ABNDUNG TIMUR - Luapan sungai dan genangan air di sejumlah titik Kota Bandung wilayah timur masih terjadi. Sampah yang menyumbat aliran sungai dan drainase menjadi penyebab utama banjir dan genangan air.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung sedikitnya mencatat ada tujuh titik genangan air akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung Minggu 3 Oktober 2021. “Paling parah seperti biasanya, di Gedebage akibat luapan sungai Cipamulihan dan Jalan AH Nasution Cikadut karena Cikileuy,” ujar Dede Sahbudin seorang penggiat lingkungan Susur Sungai dan Gunung, Senin 4 Oktober 2021 saat dihubungi Portal Bandung Timur.

Untuk titik genanan yang parah menurut Dede Sahbudin, pihak DPU mencatat genangan di Pasar Induk Gedebage, Jalan Soekarno Hatta depan Pasar Gedebage dan Kantor Kecamatan Gedebage, Jalan Rumah Sakit, Jalan Ibrahim Adjie Kiaracodong, Jalan Margacinta Bunga Bakung, Jalan Rancabolang, dan di Jalan HA Nasution Gedebage. “Bila ditelusuri sebenarnya masih banyak titik genangan, tapi pastinya pihak kewilayahan terutama orang kelurahan tidak melaporkannya,” ujar Dede Sahbudin.

Baca Juga: Persib Bandung Menutup Seri 1 Liga 1 Indonesia Draw, Bobotoh Bertanya Manajemen Menjawab

Berdasarkan pantauan Dede Sahbudin, hujan deras dengan intensitas cukup lama pada Minggu 3 Oktober 2021 masih menciptakan genangan air disejumlah titik ruas jalan Kota Bandung. “Seperti di Jalan Jendral A Yani yang menyambung ke Jalan AH Nasution, mulai dari Simpang Lima hingga ke Bundaran Cibiru masih banyak genangan,” ujar Dede Sahbudin.

Pihaknya memantau genangan di sekitar Simpang Lima, Pasar Kosambi-Barangansiang, pertigaan Gandapura-Jend A. Yani, Asep Berlian Cicadas, Matahari Cicadas, Cidurian,  Cicabe, Cikadut depan SMAN 24 perismpangan AH. Nasution-Rumah Sakit, Alun-alun Ujungberung, Cilengkrang I, Tri Point Cipadung dan Bundaran Cibiru.

“Seperti yang disampaikan Kadis DPU Kota Bandung dilaman IG-nya maupun di IG DPU, genangan air yang masih terjadi di Kota Bandung akibat sampah. Memang benar, lubang air dari jalan masuk ke drainase tertutup sampah, atau drainase yang tersumbat sampah meski sudah dilakukan pengangkatan,” ujar Dede Sahbudin.

Baca Juga: Wayang Ajen, Pandemi Covid-19 Tidak Halangi Pelestarian Budaya Wayang UNESCO

Sampah sebagai biangkeladi banjir dan genangan air, di Jalan Laswi karena luapan sungai Cikapundung Kolot atau Cikudapateuh, sungai Cikileuy di Cikadut akibat kiriman sampah tumbuhan dari aktivitas masyarakat di kawasan perbukitan. “Dan paling parah tentunya di sungai Cipamulihan akibat sampah sisa aktivitas pedagang Pasar Induk Gedebage,” ujar Dede Sahbudin.

Terkait banjir dan genangan air yang masih terjadi di Kota Bandung, Dede Sahbudin mengatakan bahwa berbagai upaya yang sudah dilakukan DPU Kota Bandung dengan program Mapag Hujan lewat normalisasi dan pemeliharaan aliran sungai perlu mendapat dukungan dari pemerintahan kewilayahan, juga yang terutama dari warga Kota Bandung. “Kalau warga Kota Bandung masih tetap saja membuang sampah, yang tetap saja banjir atau genangan cileuncang masih terjadi dan jangan banyak mengeluh atau protes ke pemerintah Kota Bandung,” pungkas Dede Sahbudin. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x