PORTAL BANDUNG TIMUR - Kabupaten Garut di Jawa Barat memiliki ragam budaya alam yang begitu indah dan cantik. Tidak hanya budaya dan keindahannya saja tetapi di Garut ini memiliki segudang tradisi yang membuat Garut mempunyai keistimewaan khusus.
Kampung Pulo salah satunya. Dikatakan Kampung Pulo karena lokasinya yang berada ditengah-tengah danau Situ Cangkuang
Kampung Pulo yang merupakan peninggalan dari Embah Dalem Arif Muhammad, berlokasi di Dukuh Pulo Kelurahan Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Jawa Barat. Kampung Pulo memiliki kekhasan berupa 7 bangunan pokok.
Tujuh bangunan menjelaskan lambang dan keturunan atau anak Embah Dalem Arif Muhammad yang berjumlah 7. Enam bangunan rumah menggambarkan 6 orang perempuan, sementara satu lagi bangunan berupa masjid melambangkan seorang laki – laki.
Baca Juga: Ditreskrimsus Polda Jabar Kembali Amankan Tersangka Penimbun Gas LPG Subsidi
Semenjak dahulu sampai sekarang jumlah bangunan di Kampung Pulo yang masih di huni generasi ke 9 dan 10 tidak boleh kurang atau lebih dari 7 bangunan pokok. Dikatakan Juru Pelihara Tini Ayuningsih (40) bahwa adanya bangunan ini karena Eyang Arif Muhammad memiliki 7 orang anak.
“Bangunan yang tadi di lewati itu adalah warisan dan bangunan pokok dari Kampung Pulo ini, Embah Dalem Arif Muhammad adalah tokoh penyebar agama Islam di abad 17. Beliau merupakan panglima perang dari Mataram waktu itu untuk menyerang VOC di Batavia tetapi beliau gagal dan menetap di kampung ini,” ujar Tini Ayuningsih kepada penulis.
Peninggalan dari Eyang Arif menurut Tini Ayuningsih tersimpan di museum Kampung Pulo. Peninggalan tersebut berupa Al Quran, tulisan atau naskah senjata keris dan lainnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Hari Ini Hujan dengan Intensitas Ringan Akan Akrab
Kampung Pulo kini ditempati oleh keturunan dari Arif Muhammad. “Yang menetap di sini (Kampung Pulo) harus keturunan langsung daru Arif Muhammad sendiri tidak boleh ada dari luar karena untuk tetap meneruskan dan membudayakan kampung adat ini,” terang Tini Ayuningsih.