Kariaan Agustusan Kota Cimahi 2022 di Isi Tarian Kolosal

- 19 Agustus 2022, 09:52 WIB
Tarian kolosal pada pegelaran seni beberapa waktu lalu.
Tarian kolosal pada pegelaran seni beberapa waktu lalu. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Komite Tari Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) gelar pertunjukan Tari Kolosal Kasunyatan pada Kariaan Agustusan Kota Cimahi 2022.

Seperti yang dilakukan tahun 2019 kegiatan ini siap digelar dan diapresiasi langsung oleh masyarakat, Minggu 21 Agustus 2022 pukul 07.00 hingga 10.00 wib. disepanjang Jalan Raden Demang Hardjakusumah dan kawasan Plaza Rakyat Komplek Pemkot Kota Cimahi.

Ketua Komite Tari DKKC, Dewi Rengganis mengatakan, sebanyak 503 orang penari turut andil dalam tari kolosal Kasunyatan. Mereka merupakan gabungan dari berbagai sanggar tari diri Kota Cimahi, diantaranya dari Ratasya Tradisional Dance, Raisya Fitria, Rengganis, Dapun Seni Fitria, Mones, GAP, Sakatalu, RKMB, Paramadina, Wangi Sundana, Jalinger, dan Paksi Pajajaran.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Judi Online maupun Konvensional

“Tari Kolosal Kasunyatan dengan penata gending dan pencipta lagu Sopiyan Riyana (Iyan) menggambarkan keprihatinan masa pandemi covid 19. Namun demikian kita tidak boleh larut terus dalam kepedihan. Segala yang sudah terjadi harus menjadi pelajaran berharga dan sebagai titik balik membangun kesadaran bersama untuk bangkit menata masa depan yang lebih gemilang,” ujar Dewi.

Sanada dengan Dewi Rengganis, ketua DKKC, Hermana HMT menyatakan, bahwa Kariaan Agustusan atau pesta rakyat di bulan Agustus adalah upaya DKKC melakukan silaturahmi antara pelaku budaya dengan masyarakat dalam menyemarakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Momen peringatan Kemerdekaan RI harus menjadi pendorong untuk bangkit dari kerterpurukan para pelaku seni dan budaya yang dua tahun kebelakang kesulitan mendapatkan ruang untuk mengekspresikan diri dan sosialisasikan hasil karyanya pada publik.

Baca Juga: KPK, Soal Ajay Eks Walkot Cimahi Kembali di Jemput Usai Bebas dari LAPAS Sukamiskin Bandung

“Spirit dan semangat juang para pahlawan harus tertanam pada jiwa masyarakat Kota Cimahi. Berjuang untuk bangkit kembali memulihkan sendi-sendi ekonomi dan kehidupan, juga secara bersamaan berjuang mejaga, memelihara, mewariskan dan memajukan kebudayaan Indonesia khusunya di Kota Cimahi,” ungkap Hermana.

Menurutnya, Kariaan Agustusan bukan semata pesta, namun renungan dan pengungkapan rasa syukur yang dituangkan dalam bentuk budaya. Konsep kegiatan ini  bukan hanya menyuguhkan tari kolosal, juga menyuguhkan music modern, teater, reog, Durcing, melukis bersama, pencak silat, fashion show, permainan tradisional, kirab, dan kuliner.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x