“DKKC ingin tiap bulan Agustus, satu tahun sekali Jalan Raden Demang Hardjakusumah dalam setengah hari, dari jam 7 pagi hinggga jam 12 siang menjadi area Car Free Day, terutama di hari minggu atau tanggal 17 Agustus. Setengah hari itu, di sana kita ciptakan suasana yang semarak oleh berbagai suguhan ekspresi budaya. Kita bergemberi bersama dan melakukuan syukuran atas anugeruah kemerdekaan yang telah ditetapkan Tuhan Yang Maha Kuasa melalui tangan-tangan para pejuang bangsa Indonesia,” jelasnya.
Tandas Hermana, Kariaan Agustusan bukan saja menampilkan ragam budaya, tapi harus menjadi bagian dari pemajuan pariwisata Kota Cimahi berbasis sumber daya manusia dan kebudayaan. Karena Kota Cimahi tidak punya sumber daya alam yang bisa di jual untuk kunjungan wisata. Maka menjadi penting pemerintah bersama masyarakat meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata melalui bidang kebudayaan, termasuk di dalamnya ada kuliler tradisonal.
“Bentuk ekspresi dan pelaku budaya di Kota Cimah terbilang cukup banyak. Untuk itu DKKC perlu bersama-sama dengan pemerintah Kota meningkatkan kualitas sember daya kebudayaan yang dimiliki dan mendorong pelaku budaya lebih kreatif sehingga bisa menghasilkan karya yang layak di jual, kembangkan ekonomi kreatif, dan lebih penting adalah tumbuhkan rasa cinta masyarakat pada budaya lokal yang dimilik,” pungkasnya. (may nurohman)***