Hingga saat ini, Balai Bahasa Jawa Barat telah melaksanakan dua tahapan. Pada pelatihan guru utama tanggal 19 hingga 22 Mei menghadirkan tujuh narasumber yang menyampaikan materi kepada para peserta. Ketujuh materi tersebut adalah membaca dan menulis aksara Sunda, menulis cerita pendek (nulis carpon), membaca dan menulis puisi (maca sajak), mendongeng, pidato (biantara), tembang pupuh, dan komedi tunggal (borangan).
“Padahal yang paling penting adalah menambah jumlah penutur muda bahasa Sunda. Melalui metode training of training, diharapkan para siswa mendapatkan materi kebahasaan, kesastraan, dan keaksaraan dengan format yang lebih menarik,” jelas Darpan. Ia berharap setiap peserta membuat rencana tindak lanjut, apa yang dilakukan setelah mendapatkan berbagai materi dari para narasumber.
“Untuk penulisan cerita pendek misalnya, tidak berhenti sampai penetapan pemenang FTBI. Tahun ini, tindak lanjutnya adalah kegiatan kémah carpon untuk mengasah lagi kemampuan anak-anak dalam menulis. Materi lain pun sebaiknya ada tindak lanjut yang nyata,” pungkas Darpan. (may nurohman)***