Membentuk Karakter Vokasional pada Anak Usia Dini

29 Desember 2020, 11:00 WIB
Usia dini memang merupakan usia generasi emas sebab usia 0 – 5 tahun merupakan investasi yang dilakukan oleh kita untuk membangun dan memajukan bangsa dalam kurun waktu 15 – 20 mendatang. /Portal Bandung Timur/Agus Safari/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pendidikan pada usia dini diterapkan secara formal maupun nonformal, bertujuan mempersiapan generasi emas di masa datang.  

Usia dini memang merupakan usia generasi emas sebab usia 0 – 5 tahun merupakan investasi yang dilakukan oleh kita untuk membangun dan memajukan bangsa dalam kurun waktu 15 – 20 mendatang.

Anak usia dini wajib dibekali spiritual, moral, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dasar tentang hidup. Anak usia dini wajib memperoleh keterampilan dasar hidup untuk membentuk karakter dan pembiasaan dalam kehidupnya kelak.

Baca Juga: Pameran Tunggal Tisna Sanjaya; Dian Lentera Budaya

Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, sebab anak usia dini kelak akan memberikan kontribusi signifikan atas pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial.

Ada empat pilar utama capian pendidikan secara umum, yaitu belajar untuk belajar (learning how to learn), belajar untuk mengetahui (learning how to know), belajar untuk menjadi (learning how to be), dan belajar untuk hidup dengan orang lain (learning how to live together).

Untuk mencapai hal itu maka pendidikan formal yang diterapkan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus terprogram dan terencana melalui kurikulum. Kurikulum yang tengah diterapkan pada anak usia dini yaitu kurikulum 2013 atau kurikulum nasional.

Baca Juga: Undang Undang Pemajuan Kebudayaan dan Program Sunda Masagi

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Seperti kurikulum SD, SMP, dan SMA, maka kurikulum PAUD pun bertujuan untuk a) peningkatan iman dan takwa; b) peningkatan akhlak mulia; c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f)  tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h) agama; i) dinamika perkembangan global; dan j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diberlakukan mulai tahun ajaran 2014/2015, di dalamnya memuat empat kompetensi inti.

Baca Juga: Ketua Arbitrators Institute: Perlunya Amandemen UU Mengenai Arbitrase

Kompetensi anak akan kepercayaan kepada Tuhannya, memiliki kompetensi sosial, memiliki kompetensi pengetahuan,  dan kompetensi yang harus dimiliki oleh anak usia dini.

Permasalahannya, apakah keterampilan dasar yang diberikan kepada anak usia dini sudah menyentuh; peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan;  tuntutan pembangunan daerah dan nasional;  tuntutan dunia kerja bagi anak usia dini setelah 15 – 20 tahun mendatang?

Karakteristik Vokasional pada Anak Usia Dini

Program vokasi sebenarnya bukanlah hal yang baru di lingkungan ke-PAUD-an, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (sekarang Dirjen GTK PAUD dan Dikmas) telah mengembangkan model program desa vokasi.

Baca Juga: Penjatuhan Hukuman Mati bagi Koruptor Analisis dan Fakta Hukum

Tujuan program ini, mewujudkan harmoni hidup pedesaan antara sektor pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan serta kewirausahaan. 

Membentuk kelompok-kelompok usaha kecil dan memberdayakan potensi lingkungan untuk usaha produktif. 

Juga, menguatkan nilai-nilai sosial-budaya yang sudah ada, menyadarkan nilai-nilai sosial-budaya yang sudah ada. Selain itu, menyadarkan dan mampu melestarikan potensi alam dan menciptakan lingkungan terampil, kreatif, dan inovatif, tetapi tetap arif.

Baca Juga: Jawa Barat Kaya Bangunan Cagar Budaya

Menerapkan dasar-dasar vokasi untuk nanak usia dini, hanya sekadar pengembangan karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini, sebab Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan yang diselenggarakan untuk persiapan memasuki kelas awal pada Sekolah Dasar (SD).

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28 menyebutkan; Pertama, pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebagai jenjang pendidikan dasar, Kedua, pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal, Ketiga pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau berbentuk lain yang sederajat.

Sementara Keempat, pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, Kelima pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan; dan yang terakhir Keenam ketentuan mengenai pendidikan usia dini sudah diatur oleh peraturan pemerintah.

Baca Juga: Tinjauan Geo-Historis Kaulinan Tradisional Kota Bandung

Meningkatkan mental vocational skill pada anak usia dini pada dasarnya akan diarahkan kepada penguatan karakter anak usia dini sebagai sumber daya manusia yeng berkualitas di masa mendatang.

Anak usia dini merupakan investasi masa depan bangsa, sebab itu harus dipersiapkan agar kelak siap menghadapi tantangan, menghadapi arus globalisasi yang membawa perubahan dalam bidang IPTEK, ekonomi, sosial, dan budaya.

Memperkenalkan vocational skill dasar pada anak usia dini akan membentuk generasi unggul; unggul dalam ketakwaannya, moralnya, sosial, pengetahuannya, keterampilannya, dan prestasinya.

Baca Juga: Seren Taun, Air Sumber Kehidupan

Dasar pembelajaran vocational skill akan membentuk, (1) anak didik bermental kuat yaitu anak usia dini lebih  berkarakter ulet, kerja sama (sosial) yang baik, meningkatkan rasa ikhlas dalam mengerjakan sesuatu, memiliki motivasi hidup, menghargai hasil karya dirinya dan orang lain, serta menerima saran dan kritikan.  

Pembelajaran dasar vocational skill seperti ini bisa melalui kegiatan saitifik dan outbound.  

(2) Menciptakan manusia Indonesia berprestasi dari sejak dini, yaitu anak usia dini berkarakter mental juara. Melalui vokasi dasar dalam pembelajaran anak usia dini mereka diharapkan berprestasi dalam bidangnya, sesuai ilmunya, sebuai bakatnya, dan sesuai kemampuannya.

Baca Juga: Bandung Nomor Wahid Termacet di Nusantara, Ini Yang Harus Dilakukan

Anak dilatih untuk berbuat sesuatu, dilatih bermental juara, dan mampu berprestasi sedini mungkin. (bersambung)

Penulis : Cecep Wahyu Hoerudin, praktisi PAUD.

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler