Korban Tewas Dalam Kecelakaan Udara di Indonesia Terbesar di Dunia

- 11 Januari 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi kecelakaan pesawat.
Ilustrasi kecelakaan pesawat. /Pixabay/Murat ilgarlar/

Indonesia menduduki peringkat kedua dalam pertumbuhan industri penerbangan tercepat di dunia setelah China dalam hal pesanan pesawat dan nilai bisnis. Namun, masalah keamanan menjadi masalah yang terus berlanjut di Indonesia.

Pada tahun 2007, Uni Eropa melarang semua maskapai penerbangan Indonesia setelah serangkaian kecelakaan dan laporan tentang penurunan pengawasan dan pemeliharaan sejak deregulasi pada akhir 1990an. Pelarangan dicabut pada tahun 2018.

Baca Juga: Korban Tanah Longsor Cimanggu Dibantu Kementerian Sosial

Menurut database Aviation Safety Network, sebelum kecelakaan Sriwijaya Air, lebih banyak orang tewas dalam kecelakaan udara di Indonesia daripada di negara lain selama dekade terakhir.

Sejak tahun 1919, telah terjadi 153 kecelakan udara fatal di Indonesia, dengan 3039 korban meninggal.

Namun berkat serangkaian pengembangan dalam program keamanan penerbangan, aviasi Indonesia masuk Kategori 1 di FAA's International Aviation Safety Assessment Program (IASA), atau memenuhi standar yang telah ditetapkan International Civil Aviation Organization (ICAO).

Baca Juga: Presiden Sampaikan Belasungkawa

Hasil Program Audit Pengawasan Keamanan Universal ICAO, aviasi di Indonesia melebihi rata-rata global dalam hal Perizinan, Operasi, Kelaikan Udara, Investigasi Kecelakaan, Layanan Navigasi Udara, dan Aerodrome, sehingga penerbangan di Indonesia dinilai sangat aman.

Bahkan maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia, Garuda Indonesia, masuk dalam daftar maskapai dengan peringkat Bintang 5 milik Skytrax. Sebuah daftar yang hanya dihuni 10 maskapai lainnya dari seluruh dunia seperti Lufthansa, Qatar Airways, dan Korean Air.

Dilansir dari Skytrax, Untuk mencapai peringkat Bintang 5, layanan staf atau standar produk harus memenuhi atau menetapkan praktik terbaik global untuk item yang sedang dievaluasi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah