Kemenparekraf Mentargetkan 205 Desa Wisata Tahun 2024

4 Desember 2020, 00:00 WIB
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio pada Apresiasi Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pendampingan Desa Wisata 2020 yang digelar secara hybrid (online dan offline) dari Hotel Raffles Jakarta. /Dok. Humas Kemenparekraf/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencanangkan 205 Desa Wisata Mandiri pada tahun 2024. Pendampingan Desa Wisata dapat memicu geliat perekonomian masyarakat desa serta meningkat manfaat bagi pelaku pariwisata dan sekonomi kreatif masyarakat desa.

Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio pada Apresiasi Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pendampingan Desa Wisata 2020 yang digelar secara hybrid (online dan offline) dari Hotel Raffles Jakarta.

“Kondisi saat ini kita harus berjuang membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, yang terdampak pandemi. Melalui pendampingan desa wisata ini, kami menaruh cita-cita besar agar aktivitas perekonomian semakin menggeliat pasca pandemi,” ujar Menparekraf Wishnutama Kusubandio, dalam keterangan pers yang diterima Portal Bandung Timur, Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Kegiatan Operasional Bank Indonesia Ditiadakan pada Pilkada 2020

Baca Juga: RCEP Permudah Ekspor Pelaku Usaha Indonesia

Dikatakan Wishnutama Kusubandio, program Pendampingan Desa Wisata 2020 untuk menciptakan 205 Desa Wisata Mandiri membutuhkan kerja sama intensif antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat desa.  

Menparekraf Wishnutama Kusubandio, menjelaskan, melalui Pendampingan Desa Wisata, aktivitas ekonomi desa dapat semakin menggeliat serta meningkat manfaatnya, terutama bagi para pelaku parekraf dan masyarakat desa. ”Kemenparekraf telah melakukan restrategi kepariwisataan, yaitu dari pariwisata berdasar kuantitas menuju pariwisata berkualitas,” jelas Wishnutama Kusubandio.  

Setelah pandemi, menurut Wishnutama Kusubandio, pihaknya merasa semakin yakin pariwisata berkualitas merupakan masa depan sektor pariwisata Indonesia. Pariwisata berkualitas adalah konsep pariwisata yang memberikan pengalaman berbeda, unik, dan tidak ada di tempat asalnya.

Baca Juga: Kejar Target, BPPD Kota Bandung Optimalkan PBB dan BPHTB

Baca Juga: Ini, Kiat Sukses Milenial Calon Pemimpin Masa Depan Ala Gubernur BI

“Ke depan, wisatawan cenderung memilih berlibur ke tempat yang berkualitas, memiliki keunikan tersendiri, aman dari COVID-19, dan berkomitmen dalam menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). Saya melihat kita sudah punya kekuatan besar untuk menyediakan pengalaman otentik kepada wisatawan, yaitu lewat desa wisata,” ujar Wishnutama Kusubandio.

Menparekraf Wishnutama Kusubandio merasa optimis, karena berdasarkan dataBadan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2018, tercatat 1.734 desa wisata dari 83.931 desa yang tersebar di Indonesia. Di level internasional, sejumlah desa wisata di Indonesia juga sudah mendapat pengakuan.

Pada 2019 terdapat empat desa wisata masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan di Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD). Desa Wisata tersebut, Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul (DIY), Desa Pentingsari di Kabupaten Sleman (DIY), Desa Pemuteran di Kabupaten Buleleng (Bali), dan Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli (Bali). 

Baca Juga: Lewat invest.bandung.go.id, Peluang Investasi di Bandung Lebih Transparan

Baca Juga: Perjalanan Awug Beras Cibeunying dari Gerobak Hingga Punya Gerai Tetap

Sementara Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, Kemenparekraf memberikan apresiasi khusus kepada 20 perguruan tinggi yang melatih dan mendampingi desa wisata, sehingga tata kelolanya menjadi semakin baik dan profesional.

“Mereka melakukan Training of Trainer (ToT) bagi para pengajar atau dosen yang mendampingi desa wisata dengan cakupan materi sadar wisata, sapta pesona, protokol CHSE, pelayanan prima, dan pengembangan potensi produk pariwisata,” jelasnya.(Iwan Rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler