Dukung Pembangunan Infrastruktur, Alihfungsi Lahan Pertanian Produktif di Kabupaten Bandung Terus Berlangsung

- 30 Maret 2022, 18:00 WIB
 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung DR. Ir A Tisna Umaran, saat  menghadiri panen raya di  Desa Kecamatan Ciparay  Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung DR. Ir A Tisna Umaran, saat menghadiri panen raya di Desa Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kabupaten Bandung merupakan kawasan sangat strategis, banyak pihak yang meminta untuk dilakukan penataan ruang. Pembangunan Tol Soroja (Soreang Pasirkoja dan rencana Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) mengakibatkan peningkatan infrastruktur pembangunan menggunakan lahan pertanian.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung DR. Ir A Tisna Umaran, M.P., panen raya padi di Desa Ciparay Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. “Untuk pembangunan infrastruktur yang diminta areal pertanian mau ngak mau diberikan dan terkadi alih fungsi lahan," kata Tisna Umaran.

Pembagunan Tol Soroja dan Tol Cigatas yang kemudian recananya berubah menjadi tidak hanya dari Cileunyi ke Garut dan Tasikmalaya, tapi dari Gedebage ke Tasilmalaya dan berakhir di Cilacap, kemungkinan semakin banyak lahan pertanian beralihfungsi. Khususnya untuk wilayah Cileunyi dan Rancaekek, Cicalengka dan Nagreg.

Baca Juga: Aktivis 98 Bandung Tolak Wacana Presiden Tiga Periode dan Penundaan Pemilu 2024

"Bahkan kehadiran kereta cepat juga menyita banyak lahan pertanian produktif. Belum lagi fasilitas industri untuk lapangan kerja dalam rangka kesejahteraan masyarakat, juga perumahan untuk fasilitas masyarakat," tambah Tisna Umaran.

Ia menyebutkan eksisting lahan pertanian padi seluas 31.000 hektare di Kabupaten Bandung. Namun demikian, kata dia, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna melakukan langkah-langkah strategis dalam bidang pertanian, supaya tak kena risiko gangguan serangan hama, gangguan alam dan lainnya.

"Termasuk lahan seluas 31.000 hektare dimasukkan asuransi pertanian, dan kerjasama dengan Jasindo. Pak Bupati sudah menandatangani MoU atau kerjasamanya," kata dia.

Tisna mengatakan, untuk mengantisipasi alih fungsi lahan atau semakin sempitnya lahan pertanian, pihaknya berusaha untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada para petani dalam upaya bagaimana meningkatkan hasil pertanian.  "Intensifikasi pertanian mutlak dilakukan," katanya.

Baca Juga: Ramadhan Tidak Ada Pengawasan Khusus, Masyarakat Tetap Harus Terapkan Prokes

Ia pun menilai Kabupaten Bandung menghasilkan beras dengan produksi premium, harga lebih tinggi di petani, dibandingkan harga Bulog. "Beras premium dan beras organik asal Kabupaten Bandung harganya lebih tinggi. Kita berharap para petani untuk terus menerus meningkatkan produksi karena harga jual lebih tinggi. Maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan para petani," ujarnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x