Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana untuk mengimpor kacang kedelai sebanyak 350.000 ton. Kedelai impor direncanakan akan di jual pemerintah seharga Rp10.000 per kilogram di pasar dalam negeri.
“Untuk rencana impor (kacang) kedelai ini sudah Ratas (rapat terbatas) yang dipimpin Bapak Presiden. Diperintahkan kepada Bulog dan Bulog akan impor 50 ribu plus 300 ribu, jadi 350 ribu ton," terang Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan disela kegiatan meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) di Jakarta Timur,sebagaimana dikutip dari laman resmi kemendag.co.id.
Dikatakan Zulkifli Hasan, rencana Indonesia segera melakukan impor komoditas kedelai guna stabilisasi harga. Dan kedelai impor kemungkinan baru akan tiba pada akhir Desember 2022 mendatang.
Baca Juga: Giliran Pemasok Bahan Obat Kini di Lidik Bareskrim Polri
“Hal ini mengingat negara penghasil kedelai yang jauh. Bahkan sesuai perkiraan perjalanan distribusi akan memakan waktu hingga 40 hari lamannya,” jelas Zulkifli Hasan.
Dikatakan Zulkifli Hasan, nantinya subsidi akan diberlakukan pada stok kedelai yang berasal dari impor tersebut. Sehingga ketika Bulog mendapatkan harga Rp11.000 hingga Rp 12.000 per kilogram di pasaran luar negeri, maka kedelai akan dijual Rp 10.000 per kilogram di pasar dalam negeri.
"Ada subsidi, nanti 350 ribu itu mungkin harga belinya bulog 11 hingga 12 ribu tapi akan dijual 10 ribu per kilonya. Tapi kan kalau sekarang beli tambah 40 hari, karena kedelai datangnya jauh,ambilnya jauh, kira-kira akhir Desember sudah bisa terima kedelai harganya 10 hingga 11 ribu rupiah," ujar Zulkifli Hasan .
Baca Juga: Mendung Disertai Hujan Sepanjang Siang hingga Malam, Gerhana Bulan Total Tidak Teramati
Saat ini harga kedelai dalam negeri di angka Rp 13.000 per kilogram, hal itu terjadi karena kedelai yang beredar di pasaran saat ini merupakan stok pembelian di bulan Juli-Agustus 2022 lalu saat harga sedang tinggi.
"Emang kedelai ini kan itu belinya waktu, yang ada sekarang itu di kirim bulan Agustus, bulan Juli itu harga tinggi memang. Oleh karena itu sekarang memang sekitar 13 ribuan lebih per kilogram," terang Zulkifli Hasan. (heriyanto)***
