Evita Nursanty, Impor Beras 2023 Pecahkan Rekor Sejarah, Kok Harga Beras Masih Tinggi

- 14 Maret 2024, 00:21 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024. /Komisi VI DPR RI/ Oji/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mempertanyakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Impor beras tahun 2023 tertinggi sepanjang sejarah 25 tahun tapi harga berasnya masih tinggi tidak kunjung turun,  Pemerintah cenderung hanya menjadi pemadam kebakaran

"Kita tahu permasalahan impor beras kita begitu tinggi, impor tertinggi sepanjang sejarah 25 tahun, ini impor tertinggi kita untuk beras. Sudah impornya tinggi, harga berasnya (juga) tinggi. Harusnya impor itu kita lakukan untuk mampu melakukan stabilisasi harga beras di tengah masyarakat," kata Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty pada Rapat Kerja Komisi VI dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.

Disampaikan Evita Nursanty, memasuki awal bulan Ramadan, harga beras tak kunjung stabil, menjadi pertanyaan Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan. “Berdasarkan  data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 13 Maret 2024, harga beras medium mencapai angka Rp14.380,” kata Evita Nursanty.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan, El Nino Sebabkan Pergeseran Musim Panen, Pasokan Berkurang Harga Naik

Disampaikan Evita Nursanty pihaknya mempertanyakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Selain itu juga menyoroti besarnya impor beras yang dilakukan pemerintah namun tidak sejalan dengan stabilnya harga beras di masyarakat.

Ditegaskan Evita Nursanty, Pemerintah saat ini kurang dapat mengantisipasi harga beras kembali melambung tinggi. Pemerintah cenderung hanya menjadi pemadam kebakaran dengan melakukan langkah-langkah penyelesaian sesaat, sehingga permasalahan serupa terus-menerus berulang.

"Kita jangan seperti pemadam kebakaran, hanya kalau ada kebakaran kita padamkan apinya dengan pasar murah, cari ini cari ini, tapi permasalahan dari mana datangnya api itu tidak pernah kita cari, ya akan berulang-ulang terus Pak," tegas Evita Nursanty.

Karenanya Evita nus=rsanty,  meminta pemerintah untuk serius bersama mengatasi permasalahan beras. Sebab, langkah konkrit pemerintah untuk dapat menstabilkan harga beras sangat dinantikan oleh masyarakat.

Baca Juga: Nah Loh, Kemana Beras 3.5 Juta Ton Hasil Impor Didistribusikan

"Nggak cukup hanya buat pasar murah, nggak cukup Bulog hanya mengatakan tadi yang dipresentasikan. Harus ada langkah konkret bersama yang dilakukan oleh bapak-bapak, nggak masing-masing jalan sendiri-sendiri," harap Evita disampaikan di hadapan Mendag Zulkifli Hasan, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food, Direktur Utama Perum Bulog, dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah