Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberadaan Jalan Braga di pusat Kota Bandung sudah banyak di kenal wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara. Jalan yang membentang dari utara ke selatan sepanjang hampir 850 meter, merupakan jalan penuh sejarah dan romantika tidak ubahnya Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Sejak dulu hingga kini Jalan Braga di jantung Kota Bandung menjadi pusat wisatawan dan masyarakat lokal bila berkunjung ke Bandung. Wisatawan yang datang dan berkunjung serta menyusuri Jalan Braga akan merasakan suasana yang khas umumnya Kota Tua.
Menikmati pemandangan bangunan-bangunan bersejarah yang dipadukan dengan seni lukis, kedai-kedai kopi dan tempat ikonik yang nyaman juga tersedia di sepanjang Jalan Braga yang berada di wilayah Kelurahan Braga Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Kawasan Braga menjadi tempat yang tepat untuk bersantai sambil mengobrol dengan teman-teman.
Baca Juga: Bercukur di Barber Shop Sawargi, Menikmati Nostalgia Masa Lampau
Hal cukup menarik saat ini, keberadaan Jalan Braga juga menjadi galeri seni jalanan dengan didominasi seni lukisnya yang berkembang pesat berhasil menarik minat para pengunjung lokal maupun mancanegara.
Galeri seni yang berjejer di sepanjang Jalan Braga menjadi daya tarik utama. Setiap barisan menampilkan karya seni lukis yang berbeda-beda, lukisan realis, impresionis, abstrak, hingga seni kontemporer.
Karya-karya itu menggambarkan keberagaman ekspresi dan gaya seni dari para seniman lokal maupun internasional yang terinspirasi oleh atmosfer unik Braga. Saya ngak sampe malem, paling sampai sore, cuman yang lain ada juga yang sampai malam,” ujar Dede (47) salah seorang perajin dan penunggu karya lukis.
Baca Juga: Kampung Gajah Wonderland Dulu dan Kini Sungguh Lain
Selain itu, di Jalan Braga memberikan fasilitas dan ruang kolaborasi bagi para seniman. Terdapat studio seni yang disewa oleh seniman yang ingin berkarya dan berbagi inspirasi.
Kolaborasi antar seniman lokal dan internasional semakin meningkat, menghasilkan karya-karya yang unik dan menarik. Selain itu, Braga juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas seni lukis. Para seniman itu saling bertukar pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan menciptakan karya kolaboratif yang menakjubkan.
Hasil karya tersebut pun dapat dijual belikan, walau kebanyakan para penjual tersebut bukan pelukis asli namun tidak jarang juga si pelukis menjual hasil dari pelukis lainnya. “Lukisan disini juga nga semua lukisan saya, jadi ada juga tulisan dari orang saya jualkan gitu,” terang Dede.
Kontribus juga diberikan dari Pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan seni lukis di Braga. Pemerintah sering mengadakan berbagai acara seni, seperti festival seni ataupun pameran lukisan yang menjadi ajang bagi seniman untuk memperlihatkan karya-karya mereka kepada publik. Dalam acara ini, pengunjung dapat melihat dan membeli karya seni langsung dari para seniman, memperkuat hubungan antara seniman dan masyarakat.
Seni lukis di Braga juga telah menciptakan dampak positif pada pariwisata. Pengunjung dari dalam dan luar negeri datang ke Braga untuk menikmati keindahan seni lukis yang terpancar dari galeri-galeri dan dinding-dinding bangunan. Mereka menjelajahi kawasan ini dengan antusiasme, menikmati suasana yang unik dan menemukan inspirasi dari karya seni yang dipamerkan.
Kawasan Braga telah mengubah dirinya menjadi tempat yang tidak hanya indah secara arsitektur, tetapi juga kaya akan karya seni lukis yang memikat. Ini membuktikan bahwa seni lukis memiliki peran penting dalam memperkaya budaya dan kehidupan kota. Diharapkan, seni lukis di Braga terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dan memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia seni. (Dalila Adilah)***
