Kembali Muncul Pernyataan, Shireen Abu Aqleh Kemungkinan di Tembak Tapi Tidak di Sengaja

- 6 September 2022, 07:32 WIB
Mural  jurnalis Al Jazeera  Shireen Abu Aqleh di Kota Palestina.
Mural jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Aqleh di Kota Palestina. /Tangkapan layar YouTube siaran televisi Al Jazeera/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Israel kembali tegaskan tidakan ada yang akan di hukum dalam kasus meninggalnya Shireen Abu Aqleh jurnalis Al Jazeera pada bulan Mei 2022 lalu. Kemungkinan besar seorang tentara telah melakukan penembakan kepada  Shireen Abu Aqleh namun dilakukan secara tidak sengaja.

Seorang pejabat senior militer Israel mengatakan militer tidak dapat secara meyakinkan menentukan dari mana api itu berasal. Dikatakan, bahwa mungkin ada pria bersenjata Palestina di daerah yang sama dengan tentara Israel.

Dikatakan pejabat senior militer Israel tersebut, tentara itu menembak wartawan dengan kemungkinan yang sangat tinggi dan melakukannya karena kesalahan. Pejabat itu tidak menjelaskan mengapa laporan saksi dan video menunjukkan aktivitas militan terbatas di daerah itu, serta tidak ada tembakan di sekitarnya sampai rentetan yang mengenai Shireen Abu Aqleh dan melukai wartawan lain.

Baca Juga: Ramai-ramai Timbun dan Oplos BBM Bersubsidi, Mulai ASN hingga Pengusaha

“Dia salah mengidentifikasinya,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim di bawah pedoman pengarahan militer. "Laporannya secara real time ... benar-benar menunjukkan kesalahan identifikasi." ujar pejabat tersebut sebagaimana dikutip dari laman berita The Guardians.

Orang-orang Palestina menyalahkan terbunuhnya Shireen Abu Aqleh jurnalis Al Jazeera pada Israel, Awalnya menyarankan Pemerintah Israel menyatakan mungkin telah dibunuh oleh tembakan militan, tetapi kemudian mengatakan seorang tentara mungkin telah memukulnya secara tidak sengaja selama baku tembak.

Shireen Abu Aqleh seorang jurnalis Palestina-Amerika, telah meliput Tepi Barat untuk saluran televisi Al Jazeera selama dua dekade dan dikenal di seluruh dunia Arab. Keluarga Abu Aqleh mengkritik penyelidikan tersebut, dengan mengatakan tentara “berusaha mengaburkan kebenaran dan menghindari tanggung jawab” atas pembunuhan itu.

Baca Juga: Kata Kementerian Kominfo Terkait Kebocoran Data Pribadi

Dalam sebuah pernyataan pihak keluarga merasa kecewa atas hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah Israel. “Keluarga kami tidak terkejut dengan hasil ini, karena jelas bagi siapa pun bahwa penjahat perang Israel tidak dapat menyelidiki kejahatan mereka sendiri. Namun, kami tetap sangat terluka, frustrasi, dan kecewa.”

Keluarga juga mengulangi seruan mereka untuk penyelidikan independen AS dan penyelidikan oleh pengadilan pidana internasional. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah