Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6.3 disertai gempa susulan 5.8 mengguncang wilayah Turki dan Suriah. Hingga Senin 20 Februari 2023 waktu setempat sudah tercatat 45 ribu orang tewas sejak gempa bumi tektonik magnitudo 7.8 yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 lalu.
Gempa bumi yang terjadi pada Senin 20 Februari 2023 dengan kekuatan magnitudo 6.4 berpusata di kota Defne, provinsi Hatay Turki, yang merupakan salah satu daerah yang paling parah dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang melanda pada 6 Februari. Getaran gempa bumi yang disertai gempa susulan magnitudo 5.8 juga dirasakan warga di Suriah, Yordania, Siprus, Israel dan Mesir.
Pemerintah Turki melalui Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dalam keterangannya yang dikutip dari situs berita Arab News, mengatakan 3 orang tewas dan 213 luka-luka pada peristiwa gempa bumi Senin 20 Februari 2023. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga bangunan yang runtuh di mana enam orang diyakini terjebak.
Baca Juga: Isu Gempa Bumi dan Tsunami Masih Pengaruhi Pariwisata Pangandaran
Di Hatay, polisi menyelamatkan satu orang yang terperangkap di dalam gedung berlantai tiga dan berusaha menjangkau tiga orang lainnya di dalamnya, lapor televisi HaberTurk. Dikatakan mereka yang terjebak termasuk penggerak yang membantu orang memindahkan furnitur dan barang-barang lainnya dari bangunan yang rusak akibat gempa besar itu.
Sementara Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan bahwa enam orang terluka di Aleppo akibat puing-puing yang berjatuhan. White Helmets, organisasi pertahanan sipil Suriah barat laut, melaporkan lebih dari 130 orang cedera, kebanyakan tidak mengancam nyawa, termasuk patah tulang dan kasus orang pingsan karena ketakutan, sementara sejumlah bangunan di daerah yang sudah rusak akibat gempa runtuh.
Gempa 6 Februari 2023 berkekuatan 7,8 hingga kini tercatat lebih dari 6.000 gempa susulan. Sementara korban tewas mencapai 45.000 orang warga negara Turki dan Suriah dengan korban tewas dan terluka sebagian besar dari Turki.
Di kota Adana, Turki, Haber Turk wartawan yang melaporkan dari Hatay mengatakan orang-orang meninggalkan rumah menuju jalanan, membawa selimut ke dalam mobil mereka. Malaver mengatakan semua orang sangat ketakutan dan “tidak ada yang mau kembali ke rumah mereka,” ujar Haber Turk.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang mengunjungi Hatay pada Senin pagi, mengatakan pemerintahnya akan mulai membangun hampir 200.000 rumah baru. Pembangunan akan dilakukan di wilayah yang dilanda gempa paling cepat bulan depan.
