Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinyatakan telah menyalahi serta mengabaikan perdamaian yang telah dirintis Perdana Menteri Israel pendahulunya, Yitzhak Rabin dan Shimon Peres. Salah satunya, hasil kesepakatan Perjanjian Oslo, pasukan Israel mesti ditarik dari sejumlah daerah pendudukannya, namun disaat Israel dibawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu tidak direalisasikan.
Terhadap seluruh tuduhan yang ditujukan pada dirinya Benjamin Netanyahu melalui unggahan di X (dulu twitter) menuliskan bahwa Hamas memulai perang "karena mereka ingin membunuh kita semua dan bukan karena argumen apa pun di dalam diri kita." “Hamas salah – dan karena itu akan tersingkir. Hanya bersama-sama kita akan menang,” kata Netanyahu.
Demikian pula dengan protes berbulan-bulan yang dilakukan tentara cadangan, Netanyahu mengatakan mungkin ada kebutuhan untuk mengkaji apakah protes berbulan-bulan terhadap pemerintahnya. Termasuk yang dilakukan oleh pasukan cadangan yang mengatakan mereka tidak akan lagi melapor untuk tugas rutin, menambah motivasi Hamas untuk melaksanakan serangan pada bulan Oktober di Israel selatan yang memicu perang saat ini.***