"Bencana alam yang terjadi di Cimanggung itu, bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita tak tahu kejadian hari esok. Umur kita juga tak ada yang pernah tahu. Setidaknya kita harus tetap bersyukur dan berusaha untuk memperbaiki serta menata lingkungan. Jangan sampai kejadian serupa kembali terjadi," ungkap Deden.
Ia mengungkapkan bencana alam longsor, dan banjir itu bisa disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Untuk itu, guna mencegah atau menghindari ancaman bencana longsor, lahan kritis yang rawan longsor lebih baik ditanami pohon keras.
Baca Juga: PPKM Kota Cimahi Digelar di Exit Tol Baros
"Kita juga harus mewaspadai, lahan dengan kemiringan di atas 30 derajat jangan digunakan untuk mendirikan bangunan. Selain rawan longsor, juga rawan pergerakan tanah," ucapnya.
Deden juga berharap kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di perbukitan atau kawasan lereng, dapat memahami potensi longsor. "Sebab, bencana longsor terjadi karena ada sebab akibat. Maka kita lebih baik, lestarikan alam. Kalau kita jaga alam, alam akan jaga kita. Cintai lingkungan, supaya bisa memberikan manfaat kepada kita semua," pungkasnya. (neni mardiana)***