Petani Bahuma Banjarbaru Kalimantan Selatan dan Wabah Corona

- 23 Mei 2021, 04:30 WIB
Kondisi bahuma di Campaka, Banjarbaru Kalimantan Selatan pada masa pandemi Covid-19 masih terjaga.
Kondisi bahuma di Campaka, Banjarbaru Kalimantan Selatan pada masa pandemi Covid-19 masih terjaga. /Foto :Istimewa

Baca Juga: Gempa Tektonik Dirasakan Warga Jawa Timur hingga Bali dan Lombok Barat Sebanyak 3 Kali

Jawab petani tersebut dengan entengnya, “buat apa saya pakai masker? Toh lagian saya ditempat pertanian, saya kerja dari pagi sampai sore bertani. Keringat dan tenaga saya mengeluarkan racun setiap harinya, apa yang membuat saya takut kepada virus corona?,” ujar petani.

Sekita penulis berdiam diri dan mulai memikirkan perkataan petani tersebut, ada benarnya juga “jawab dalam hati”. Dalam hati bergumam dengan rasa penasaran yang cukup tinggi untuk mengetahui kepercayaan diri apa yang diyakini seorang petani begitu yakin kalau ia tidak akan kena virus corona, bukannya virus bisa melalui udara dan persentuhan tangan dan sebagainya.

Kemudian selang beberapa waktu penulis bertanya lagi, kalau dipikir-pikir bapakkan udah tua umur 60-an apa bapak tidak takut sakit mendadak? sedangkan umur dan daya tahan tubuh  bapak sendiri tidak sekuat muda dulu?

Dengan santai dan menikmati angin yang sepoy-sepoy petanipun mulai membakar selinting rokok dan menyeduh kopinya kembali dan menjawab dengan bijak, “sakit dan umur saya bukan ditentukan oleh virus atau siapapun itu tapi saya percayakan kepada Allah SWT akan melindungi diri saya, saya bertani tujuan untuk menafkahi keluarga saya, tidak ada yang salah dengan itu. Jika saya pun harus mati saat bekerja (Bertani) saya mati jihad, yang jelas saya tidak takut dengan sebuah virus atau apapun itu, karena yang menentukan sakit dan kematian saya hanya Allah SWT”, ujar sang petani.

Terpaku dan terdiam akan argumentasi yang membuat penulis sedikit kecewa dengan diri sendiri mengapa penulis melupakan hal itu? “gumam dalam hati”. Beberapa waktu kemudian kami berdua mulai bersantai dan menikmati pemandangan sekitar dengan sejuknya alam yang indah, udara yang segar tanpa polusi tak seperti kota.

Baca Juga: Parah, Drainase Buruk Kawasan Pasar Panorama Lembang Terendam

Penasaran penulis tentang sebuah keyakinan petani mulai mencoba membuka obrolan kembali kepada petani, pak petani anda hebat dengan kepercayaan diri yang tinggi, walaupun bapak seorang petani tapi pikiran bapak jauh melampaui ekspetasi.

Keyakinan bapak akan Allah SWT sangat kuat, dan banyak orang yang melupakan kekuatan, keyakinan , jaminan dan janii dari Allah SWT. Sungguh  sangat berterimakasih kepada bapak yang telah meyadarkan hal itu kepada yang maha kuasa Allah SWT dan sungguh sadar walaupun umur bapak tua, bapak selalu gigih bekerja keras demi menafkahi keluarga.

Bapak petani bukan sosok prtani melainkan guru yang mengingatkan akan sebuah keyakinan kepada Allah SWT dan semangat kerja keras”ujar penulis”. Petani menjawab “itu bukan apa-apa, inti dari hidup ini yakin dengan Allah SWT seutuhnya maka apapun itu jangan takut, akan kematian, kemiskinan, dan jangan fanatic kepada dunia, Cukup yakin dan berserah diri kepada Allah SWT.  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah