Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - “Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
“Demikian firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Fushshilat ayat ke 39. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan hujan menujukan kekuasaan atas segala sesuatu untuk menghidupkan mahluk hidup di muka bumi ini,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Seorang Muslim yang taat harus meyakinin turunnya hujan merupakan tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keesaan-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta, Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus yang tidak tumbuh tanaman sehingga pada tanah tersebut tumbuhlah tanaman yang indah untuk dipandang. Allah Ta’ala telah mengatakan yang demikian dalam firman-Nya.
Dalam salah satu hadist, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu anha mengatakan bahwa Nabi Sahalallahu Allaihi Wassalam ketika turun hujan mengucapkan, Allahumma shoyyiban nafi’an (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat).
Dalam sebuha hadis riwayat Muslim, “Dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma, beliau menceritakan: Bahwa dahulu Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam pernah menjamak antara sholat Zhuhur dengan Ashar dan antara sholat Maghrib dengan Isya di kota Madinah dalam keadaan bukan karena situasi takut dan bukan karena hujan. Maka Ibnu ‘Abbas pun ditanya ‘Untuk apa beliau (Nabi) melakukan hal itu ?’ maka Ibnu ‘Abbas menjawab: ‘Beliau bermaksud agar tidak memberatkan ummatnya.”
“Dalam keterangannya, Syaikh Al Albani rohimahulloh mengatakan bahwa hadist tersebut perkataan Ibnu Abbas, seolah-olah beliau menyampaikan bahwasanya menjamak karena hujan adalah perkara yang sudah ma’ruf (dikenal) di masa hidup Rasulullah Shallalahu allaihi wassalam. Kalaulah tidak karena latar belakang itu lalu manfaat apa yang bisa dipetik dari penafian hujan sebagai sebab yang membolehkan beliau untuk menjamak,” ujar Ustad Didi Saefulloh mengutip kalimat dari Kitab Sholat Al Wajiz fii Fiqhi Sunnati wal Kitabil ‘Aziiz.
Berikut jadwal Imsyakiyah dan Sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 6 Jumadil Akhir 1444 Hijriah / Jumat 30 Desember 2022;
Imsyak : 04.02 WIB
Subuh : 04.12 WIB
Terbit : 05.34 WIB
