Kolam Retensi Gedebage Jadi Andalan Solusi Banjir Perkotaan

- 27 Maret 2023, 13:52 WIB
Kolam retensi Gedebage selain sebagai kawasan resapan air juga berfungsi untuk meminimalisir banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage Kota Bandung.
Kolam retensi Gedebage selain sebagai kawasan resapan air juga berfungsi untuk meminimalisir banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Minggu 26 Maret 2023 malam hari tadi, guyuran hujan relatif lama di kawasan Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Genangan air menutupi beberapa bagian ruas Jalan Soekarno-Hatta dan beberapa badan jalan  lain, terutama jalur masuk Pasar Induk Gedebage yang saya lalui, sepulang mengikuti sebuah pertemuan.

Pagi harinya, Senin 27 Maret 2023, saya penasaran ingin memastikan apakah genangan air di kawasan pasar induk dan sekitarnya masih ada atau surut. Rasa penasaran itu muncul, setelah saya memperoleh sejumlah informasi, bahwa di sekitar pasar induk sudah berfungsi kolam retensi dengan fungsinya mampu mengatasi banjir.

Saya bergegas keluar rumah, menuju lokasi kolam retensi dimaksud yaitu Kolam Retensi Gedebage.  Sementara keadaan nampak mendung dan udara terasa lebih dingin dari biasanya.

Hanya beberapa menit dati rumah, saya sampai di lokasi kolam retensi. Kolam Retensi Gedebage dibangun bersebelahan dengan alur sungai Cipamulihan.

Baca Juga: Bikin Seller Dapat Omzet Terbesar dan Keuntungan Terbanyak, Simak Marketplace Pilihan pada Ramadan 2023

Bangunan kolam masih nampak baru.  Dinding-dinding ruangan, pagar tembok pembatas kolam, serta lantai dasar disekitar kolam retensi nampak dihiasi cat dasar berwarna warni, lalu terdapat hiasan mural hampir di semua bidang tembok yang ada.

Tampak asri sekali disana. Ruang terbuka dengan sejumlah tempat duduk pada bagian pinggir kolam, mengajak saya berlama-lama berada disana.

Hal menyenangkan, badan jalan saat tadi malam tergenang air hujan, sekarang sudah kering. Saya pun relatif mudah sampai ke lokasi kolam retensi.

Berkeliling-keliling menyusuri kolam. Sesekali menyapa orang-orang yang sedang memancing ikan mujair atau gabus di kolam itu.

Baca Juga: Maluku Diguncang Dua Kali Gempa Bumi, Dipastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Pada sisi lain, saya melihat sejumlah petugas kebersihan sungai dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, memunguti sampah-sampah yang terbawa arus air sungai Cipamulihan.

Berjarak beberapa meter dari lokasi sungai, berdiri dua orang, nampak asyik berbincang. Medekati keduanya, lalu saya ikut terlibat dalam pembicaraan mereka.

Dua orang yang kemudian saya kenal yaitu Komandan Sub (Dansub) II Sektor 22 Sungai Citarum Harum, Serma Abdulloh Fauzi, dan Wartawan Senior Media Pikiran Rakyat Mang Retno.

Berbincang berbagai hal menyangkut keberadaan kolam retensi serta sejumlah fenomena sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Kota Bandung. Sebagai salah satu orang yang bertugas dalam pemulihan kondisi sungai, Fauzi menyambut baik beroperasinya Kolam Retensi Gedebage.

Baca Juga: Ini Rencana Kemenhub Gawe Bareng Korlantas dan Jasa Marga Antisipasi Mudik Idul Fitri 1444 Hijriah

Harapan bahwa Kolam Retensi Gedebage sebagai solusi jangka panjang penanganan masalah banjir di perkotaan, berjalan sesuai fungsinya. Kolam Retensi Gedebage belum lama ini dieresmikan Walikota Bandung, Yana Mulyana.

Daya tampung Kolam Retensi Gedebage sekitar 5.425 Meter Kubik. Dibangun diatas area sekitar 7000 Meter Persegi, dengan luas bangunan 1500 Meter Persegi dan kedalaman kolam 3,5 Meter.

Berfungsi pula tiga pompa penyedot air dengan kemampuan menyedot 150 Liter per detik.

Istilah kolam retensi, dikenal sebagai salah satu teknologi bidang lingkungan dengan fungsi untuk penanganan banjir di tanah air.

Mengutip dari strong-indonesia.com melalui sebuah artikelnya mengenai kolam retensi, menyebutkan bahwa kolam retensi dibuat untuk menggantikan fungsi lahan resapan yang sudah tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dengan maksimal.

Melemahnya fungsi lahan resapan tadi,  dikarenakan lahan resepan tertutup, berubah fungsi menjadi penyangga bangunan permanen modern dan beberapa penyebab lain.

Sebagai kolam buatan, kolam retensi bermanfaat menampung air hujan secara langsung dan aliran air dari sistem drainase. Untuk kemudian air tertampung, lalu diresapkan ke dalam tanah.

Lokasi kolam retensi ditetapkan di lokasi paling rendah dari suatu wilayah terdampak banjir.  Hal ini dimaksudkan agar fungsinya sebagai resapan buatan, berjalan baik. Tidak kalah penting, kolam retensi dengan fungsinya ya… (Ari Prianto Teguh)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x