Ini yang Diperintahkan Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam saat Malam Nisfu Syaban

- 24 Februari 2024, 06:22 WIB
Di Malam Nisfu Syaban, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sholat malam dan berpuasa keesokan harinya serta memanjatkan doa.
Di Malam Nisfu Syaban, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sholat malam dan berpuasa keesokan harinya serta memanjatkan doa. /Tangkapanlayar Instagram @makkah_madina_77/

PORTAL BANDUNG TIMUR –  Bulan Syaban, bulan istimewa diapit bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Dimana di pertengahan bulannya terdapat satu malam yang sangat istimewa dan bulannya milik Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam, dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabulkan doa Nabi Muhammad untuk mengalihkan Kiblat umat Muslim ke Masjidil Haram Makkah dari Baitul Maqdis Yerusalem.

Malam nanti Sabtu 24 Februari 2024 bertepatan dengan Malam Nisfu Syaban berdasarkan perhitungan kalender Islam, yang jatuh pada tanggal 14 Syaban 1445 Hijriah. Pada malam itu, turun wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui firmannya dalam surah Al Baqarah ke 144 berfirman; “Qad nara taqalluba waj-hika fis-sama', fa lanuwalliyannaka qiblatan tardlaha fa walli waj-haka syathral-masjidil-haram, wa haitsu ma kuntum fa wallu wujuhakum syathrah, wa innalladzina utul-kitaba laya‘lamuna annahul-uaqqu mir rabbihim, wa mallahu bighafilin ‘amma ya‘malun.”

Yang artinya; Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

Baca Juga: Punya Penyakit Hati Jangan Sampai Terlewatkan Malam Nisfu Syaban, Catat Tanggalnya

“Pemindahan kiblat ke Ka'bah, adalah ketetapan yang benar dari Allah, tetapi orang yang kurang akal membantah kebenaran ini, bahkan mereka menimbulkan fitnah dan menyebarkan keragu-raguan di antara Muslimin yang lemah imannya. Dan sebagaimana yang terjadi sekarang ini ada banyak dari sebagian golongan yang masih menyangsikan atau tidak mempercayai akan peristiwa ini dengan menebar berbagai kebohongan atau melebih-lebihkan,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang ulama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam tausyiahnya.

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, dengan kemudahan informasi yang didapat melalui smartphone atau handphone ada banyak informasi tentang Malam Nisfu Syaban  hingga tidak sedikit yang mengundang polemik ataupun pro dan kontra. “Terutama dalam menjalankan ibadah, kiranya hadist riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dapat dijadikan pedoman. Hadist tersebut berbunyi yang artinya, Dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, salatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari lalu berfiman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? Niscaya Aku akan mengampuninya, adalah yang meminta rezeki kepada-Ku? Niscaya akan memberinya rezeki, adalah yang demikian (maksudnya mengabulkan hajat hamba-Nya) ... Adakah yang demikian.. sampai terbit fajar',” kata Ustad Didi saefulloh mencukil hadist riwayat Ibnu Majah.

Baca Juga: Sholat Jumat Pertama di Bulan Syaban, Jangan Sampai Terkunci Hati Kita

Dari hadist tersebut menurut Ustad Didi Saefulloh, alim ulama sepakat bahwa di Malam Nisfu Syaban, ibadah yang perintahkan oleh Rasulullah Shallallahu allaihi wassalam adalah, melaksanakan sholat tengah malam atau Tahajud serta berpuasa dikeesokan harinya, serta memanjatkan doa.

“Untuk memuluskan seluruh rangkaian ibadah pada Malam Nisfu Syaban, sejumlah ulama berpendapat setiap umat Muslim harus menjalankannya dengan hati bersih dan penuh keiklasan. Karena pada malam itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala hanya akan menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat atau pertolongan, maghfirah atau ampunan, dan itqun min adzabin naar dan pembebasan dari siksaan api neraka, kepada mereka yang berhati bersih, tulus dan iklas dalam menjalankan ubadah. Wallahualam bissawab,” tutup Ustad Didi Saefulloh.

Berikut jadwal sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 14 Syaban 1445 Hijriah/ 24 Februari 2024 Masehi;

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x