Kolaborasi Multisektoral Perbaiki Gizi dan Penurunan Stunting

- 16 Desember 2020, 08:00 WIB
Infografis Stunting
Infografis Stunting /Kemenkes/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kolaborasi multisektoral dalam upaya perbaikan gizi dan penurunan stunting di Indonesia harus lebih ditingkatkan. Pencegahan Stunting sudah berjalan dengan baik diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan.

“Angka balita stunting (kekerdilan) sebesar 14 persen pada 2024 sesuai yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Untuk menekan perlu intervensi percepatan penurunan stunting yang terintegrasi harus terus dioptimalkan,” ujar Menteri Perencanaan Pembanguna Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, pada pertemuan Scaling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting 2020 yang diselenggarakan secara virtual.

Dikatakan Suharso Monoarfa, untuk tercapainya RPJMN 2020-2024, pentingnya kolaborasi multisektor dalam upaya perbaikan gizi dan penurunan stunting di Indonesia. Penguatan upaya konvergensi melalui Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Stunting sudah berjalan dengan baik dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan ini.

Baca Juga: Pilkada 2020 Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiradinata-Ujang Endin Indrawan

Baca Juga: Pilkada 2020 Kabupaten Bandung, HM. Dadang Supriatna-H. Sahrul Gunawan

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, menurut Suharso Monoarfa, intervensi penurunan stunting harus terus dioptimalkan demi memenuhi target penurunan balita stunting menjadi 14 persen pada 2024. 

“Saat ini, kita sedang berpacu dengan waktu untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dalam rangka menjawab peluang bonus demografi ke depan. Untuk itu, kita perlu bergandengan tangan dan bekerja bersama dalam mencari inovasi-inovasi berbasis bukti dalam upaya mempercepat perbaikan gizi masyarakat,” ujar Suharso Monoarfa.

Selaras dengan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, , Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy juga menggaris bawahi pentingnya kolaborasi dalam upaya percepatan perbaikan gizi. “Koordinasi tidak cukup dilakukan di tingkat pusat, melainkan juga hingga tingkat desa untuk menjamin intervensi yang diberikan betul-betul sampai ke rumah tangga prioritas,” ujar Muhadjir Effendy. 

Baca Juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Desa Harurpugur Rancaekek

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x