PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes melakukan kajian cepat terhadap vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac terbukti ampuh mencegah penularan, rawat inap, hingga kematian akibat Covid-19.
Dalam keterangannya, Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes, Pandji Dhewantara mengatakan bahwa berdasarkan hasil kajian disimpulkan bahwa pemberian vaksinasi dosis lengkap secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala.
“Dua dosis vaksin Sinovac dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 94 persen. Selain itu juga menurunkan risiko rawat inap hingga 96 persen dan mencegah risiko kematian hingga 98persen,” ujar Pandji Dhewantara.
Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Akan Korbankan Rusa dan Angsa Guna Selamatkan Harimau dan Singa
Dikatakan Pandji Dhewantara, kajian cepat dilakukan dengan fokus pada tenaga kesehatan di DKI Jakarta.Kajan cepat menggunakan desain Kohort Retrospektif, yakni menelusuri riwayat setiap individu yang terlibat dalam penelitian.
Penelitian menurut Pandji Dhewantara berfokus pada kelompok tenaga kesehatan baik yang belum divaksinasi maupun yang sudah di vaksinasi, baik dosis pertama maupun yang sudah vaksinasi lengkap sebanyak 2 dosis. Kajian cepat melibatkan lebih dari 128 ribu orang dengan usia di atas 18 tahun dan rata-rata dari partisipan yang diikutkan 60 persen perempuan dengan rata-rata usia di kisaran 30 tahun.
“Kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data-data sekunder. Jadi data-data yang kita olah itu merupakan data dari berbagai sumber yang ada di Kementerian Kesehatan,” tutur Panji Dhewantara.
Hasilnya dapat dijadikan sebagai informasi yang sangat penting bagi masyarakat maupun bagi pemerintah, terutama dalam hal menentukan langkah-langkah strategis yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat pemberian vaksinasi di masyarakat.
Baca Juga: Lansia dan Jompo di Desa Sukamulya Mendapat Prioritas BLT DD
Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis lengkap itu bisa menurunkan atau bisa mengurangi risiko Covid-19 sebanyak 94 persen. Kajian cepat tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa pemberian vaksinasi lengkap 2 dosis bisa menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 dan mencegah kematian.