Ingat, Memasuki Musim Penghujan Disertai Fenomena La Nina Tahun Ini Beda

- 5 November 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi fenomena La Nina. Masyarakat diingatkan musim penghujan di akhir tahun 2021 akan akan di sertai fenomena La Nina ang berdeda dengan tahun sebelumnya.
Ilustrasi fenomena La Nina. Masyarakat diingatkan musim penghujan di akhir tahun 2021 akan akan di sertai fenomena La Nina ang berdeda dengan tahun sebelumnya. /pixabay/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati kembali mengingatkan masyarakat di wilayah rawan bencana untuk mewaspadai La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi. Pemerintah Daerah diingatkan untuk serius menanggapi peringatan dini La Nina yang dikeluarkan BMKG guna meminimalisir dampak dan kerugian yang lebih besar.

“Dalam sepekan terakhir hujan dengan instensitas sedang hingga tinggi dengan disertai angin kencang sudah terjadi disejumlah wilayah Indonesia. Bahkan disejumlah wilayah rawan bencana, hujan disertai angin telah mengakibatkan banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” ujar Dwikorita Karnawati, dalam keterangan persnya yang disampaikan secara virtual di Jakarta.

Disampaikan Dwikorita Karnawati, ancaman La Nina yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya. “Seperti yang terjadi di Desa Bulukerto, Bumiaji Kota Batu, Kamis petang,  banjir yang menerjang pemukiman warga bukan hanya berupa luapan air, tetapi juga disertai material lumpur bercampur bebatuan, kayu dan lainnya,” ujar Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, Jawa Barat Tertinggi Angka Kasus Positif Covid-19

Karenanya, Dwikorita Karnawati, meminta Pemerintah Daerah serius menanggapi peringatan dini La Nina yang dikeluarkan BMKG guna meminimalisir dampak dan kerugian yang lebih besar. Pemerintah Daerah, harus menyiapkan rencana aksi hadapi La Nina.

"Mohon kepada daerah untuk tidak menyepelekan peringatan dini La Nina ini. Jangan sampai melupakan upaya mitigasi dan fokus pada penanggulangan pasca kejadian. Mitigasi yang komprehensif akan bisa menekan jumlah kerugian dan korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi," ujar  Dwikorita Karnawati.

Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan Peringatan Dini untuk WASPADA datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini. Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Baca Juga: Izin Operasional LAZ ABA Sudah di Cabut, LAZ ABA Ilegal

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang menjadi La Nina yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

"Peringatan dini yang dikeluarkan bukan untuk menakut-nakuti. Melainkan jeda waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mengingat fenomena cuaca dan iklim bisa diprakirakan," ujar Dwikorita Karnawati.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah