Cecep Nurwendaya, Secara Astronomi Awal Ramadhan 1445 Hijriah Pada Selasa 12 Maret 2024 Masehi

- 10 Maret 2024, 22:36 WIB
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si, saat memyanpaikan paparan pada Seminar Posisi Hilal sebelum diselenggarakan Sidang Isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu 10 Maret 2024.
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si, saat memyanpaikan paparan pada Seminar Posisi Hilal sebelum diselenggarakan Sidang Isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu 10 Maret 2024. /Kemenag/Hilman Fauzi/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat (Penetapan) Awal atau 1 Ramadhan 1445 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu 10 Maret 2024. Sidang yang diikuti oleh perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag.

Sidang Isbat diawali dnegan   Seminar Posisi Hilal yang disampaikan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si, yang menyampaikan  secara astronomis, posisi Hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syaban 1445 Hijriah masih berada di bawah kriteria baru MABIMS atau Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura. Berdasarkan kriteria MABIMS, yang ditetapkan pada 2021, Hilal tidak dapat teramati.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi Hilal pada 29 Syaban 1445 Hijriah sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria Imkanur Rukyat MABIMS," jelas Cecep Nurwendaya.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat, 1 Ramadhan 1445 Hijriah Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 Masehi

Dijelaskan Cecep Nurwendaya, kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, Hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Sementara pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi Hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara, - 0° 20‘ 01“ atau -0,33° sampai dengan  0° 50‘ 01“  atau 0,83° dan elongasi antara: 2° 15‘ 53“ atau 2,26° sampai dengan   2° 35‘ 15“ atau 2,59°.

"Bila melihat angka tersebut, Hilal menjelang 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada hari Rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat. Karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," kata  Cecep Nurwendaya.

Karenanya menurut  Cecep Nurwendaya, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi Rukyatul Hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah  jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Hasil Hisab tersebut selanjutnya akan dikonfirmasi melalui pengamatan Hilal atau Rukyatulhilal.

Baca Juga: Sidang Isbat Penting di Indonesia, Ini Penjelasan Kemenag

"Rukyatulhilal itu sifatnya konfirmasi. Jika nanti ada yang bisa mengamati hilal, maka Ramadan jatuh esok hari. Tapi bila tidak bisa teramati, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, sehingga1 Ramadan jatuh pada 12 Maret 2024," ujar Cecep Nurwendaya.

Pada Minggu 10 Maret 2024 Kementeria Agama menggelar pemantauan hilal atau rukyatulhilal awal Ramadan di 134 titik di seluruh Indonesia. Rukyatulhilal dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten atau Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: kemenag.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x