Ema, Pembelajaran Tatap Muka Harus Berdasar Buku Pedoman

- 29 Agustus 2021, 00:02 WIB
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Santo Yusuf Kota Bandung beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bandung ingatkan sekolah agar melaksanakan PTM Terbatas mengacu buku pedoman yang dikeluarkan Pemkot Bandung.
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Santo Yusuf Kota Bandung beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bandung ingatkan sekolah agar melaksanakan PTM Terbatas mengacu buku pedoman yang dikeluarkan Pemkot Bandung. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

POTAL BANDUNG TIMUR -Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung dihimbau mengacu ke buku pedoman yang telah dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung dilaksanakan Berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Bandung Nomor 83 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan PPKM Level 3 saat Covid-19 dilaksanakan secara terbatas. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, meminta sekolah-sekolah untuk menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan   mengacu ke buku pedoman yang telah dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung. Hingga saat ini Pemkot Bandung telah menyebar buku pedoman tata cara pelaksanaan PTM di masa pandemi Covid-19.

 "Disdik juga gencar informasi ke satuan-satuan pelaksana pendidikan ke sekolah untuk bisa segera melakukan persiapan dengan pedoman buku yang sudah kita keluarkan," kata Ema Sumarna, Sabtu 28 Agustus 2021.

Baca Juga: Pilkades Serentak Tak Kunjung Berlangsung, Bupati Anne Lantik 92 Pj Kades

Dikatakan Ema Sumarna, pelaksanaan PTMdi Kota Bandung digelar berdasarkan Pasal 6 Peraturan Wali Kota (Perwal) Bandung Nomor 83 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan PPKM Level 3 saat Covid-19. “Namun dalam Perwal tersebut disebutkan bahwa PTM harus dilaksanakan secara terbatas,” tambah Ema Sumarna. 

Dijelaskan Ema Sumarna, PTM dilaksanakan dengan hanya diikuti 50 persen siswa dari seluruh yang diperbolehkan mengikuti PTM terbatas. “Pada simulasai sebelumnya pernah dilakukan Pemkot Bandung dengan PTM 30 persen, dalam satu kelas hanya diikuti 8 hingga 10 orang siswa,” ujar Eman Sumarna.

Selain berkaitan dengan masalah jumlah siswa yang dapat terlibat dalam PTM terbatas, menurut Ema Sumarna,  jarak meja juga harus diatur.  “Masuk dengan protokol kesehatan seperti apa kemudian masuk di ruang pelajaran tidak menyalakan AC, semua jendela dibuka kemudian jarak antar meja juga diatur," ujar Ema Sumarna. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x