Disdikpora Cianjur Akan Focuskan Lakukan Trauma Healing Untuk Memulihkan Psikologis Dampak Gempa

- 26 November 2022, 19:36 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, saat memberikan keterangan terkait berbagai upaya yang akan dilakukan pasca bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, saat memberikan keterangan terkait berbagai upaya yang akan dilakukan pasca bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, akan lakukan trauma healing terhadap pelajar korban gempa bumi magnitudo 5.6 di sejumlah wilayah Kabupaten Cianjur. Banyak pelajar yang mengalami trauma psikologis akibat peristiwa gempa bumi tektonik susulan atau aftershock yang hingga Sabtu 26 November 2022 masih terus berlangsung.

Sebagaimana disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, kepada Portal Bandung Timur Sabtu 26 November 2022. “Kita  akan lebih mengutamakan trauma healing kepada para pelajar yang terdampak gempa bumi M 5,6 di Kabupaten Cianjur, karena banyak pelakar yang mengalami trauma spikologis pasca bencana gempa bumi yang cukup banyak memakan korban jiwa maupun harta benda,” ujar Akib Ibrahim, saat ditemui di Pendopo Bupati Cianjur.

Dikatakan Akib Ibrahim, upaya tersebut dilakukan supaya para pelajar terbebas dari gangguan psikologis seperti kecemasan pascabencana. Karena tidak sedikit pelajar yang merasakan dampak dari gempa tersebut. Langkah tersebut dilakukan sebelum tata kelola pembelajaran.

Baca Juga: Hujan Terus Mengguyur Kota Bandung, Sejumlah Ruas Jalan Sempat Terputus Tidak Dapat Dilalui

"Disdikpora sudah mendapat bantuan dari Kemendikbud Ristek berupa fasilitas pembelajaran. Mulai hari ini didistribusikan. Tapi kita lihat situasinya. Kalau memang bangunannya sudah tidak bisa dipakai karena ambruk, terpaksa  kita mengambil langkah pembelajaran secara daring," kata Akib Ibrahim.

Namun pembelajaran secara daring sifatnya situasional. Artinya, kalau fasilitasnya tidak memungkinkan, maka nanti bisa dilakukan secara darurat.

"Jadi nanti ada tenda darurat. Kita fleksibel. Terpenting ketika anak sudah siap untuk belajar kita fasilitasi. Sekarang fokusnya pada pemulihan psikologisnya dulu," ujar Akib Ibrahim.

Baca Juga: Pemerintah Anjurkan Masyarakat Lakukan Vaksin Covid-19 Dosis ke Empat atau Booster Kedua

Sementara itu menurut Akib Ibrahim, infrastruktur bangunan lembaga pendidikan yang rusak terdiri dari 166 bangunan SD, 48 bangunan SMP, 95 bangunan PAUD, dan 28 unit PKBM.  "Totalnya ada 1.417 bangunan sekolah yang rusak," terang Akib Ibrahim.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x