Stunting Masih Tinggi, DP2KBP3A Cianjur Bentuk Tim Pendamping Kelurga

- 14 Februari 2022, 18:30 WIB
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  Kabupaten Cianjur Heri Suparjo.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cianjur Heri Suparjo. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus stunting di Kabupaten Cianjur masih tinggi membuat berbagai perangkat daerah bergerak bersama sesuai bidang masing-masing untuk menuntaskan kasus stunting tersebut. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), merekrut tim pendamping keluarga (TPK).

 Perekrutan  tim pendamping keluarga (TPK) oleh DP2KBP3A menurut Kepala Dinas DP2KBP3A Heri Suparjo, ditargetkan bisa berkontribusi menuntaskan stunting di Kabupaten Cianjur. "Untuk mempercepat penuntasan stunting, kita sudah merekrut sebanyak 5.724 orang. Mereka tergabung ke dalam tim pendamping keluarga,” kata Heri Suparjo kepada Portal Bandung Timur Senin 14 Februari 2022.

Dikatakan Heri Suparjo, tim pendamping sebanyak 5.724 orang itu terbagi menjadi 1.908 tim, satu tim terdiri dari 3 orang. “Tiga orang dalam satu tim itu beranggotakan bidan, kader PKK, serta kader DP2KBP3A yang ada di pelayanan tingkat bawah, kita juga berkolaborasi dengan program dari Pemprov  Jabar dan Pusat, "ujar Heri Suparjo.

Baca Juga: Dadang, 400 Ribu Bidang Tanah di Kabupaten Bandung Belum Kantogi SertifikatTanah 

Dikatakan Heri Suparjo, tim pendamping keluarga ini tersebar di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Setiap satu tim, kata Heri, secara proporsi bertugas mendampingi 150 kepala keluarga.

"TPK baru tahun ini direkrut. Insya Allah akan berjalan sampai 2024," terangnya.

Tugas TPK lebih kepada pembinaan keluarga. Mereka yang nanti mengarahkan, menggerakan, dan mendeteksi setiap kepala keluarga agar tidak berpotensi masuk ke area stunting.

Baca Juga: Khawatirkan Klaster Sekolah, Terhitung Hari Ini PTP di Kota Cimahi Dihentikan Sementara

Heri mengakui kasus stunting di Kabupaten Cianjur dikategorikan cukup tinggi di Jawa Barat. Indeksnya berdasarkan hasil survei berada di kisaran 33,7%.

"Ini (stunting) kan bisa berkaitan dengan masalah ekonomi, sulitnya lapangan pekerjaan, penghasilan, dan lainnya. Kondisinya saat ini terlepas juga dengan pandemi covid-19," pungkasnya. (dani jatnika)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x