Menurut Via Muttaqin (22), seorang MUA asal Sukabumi, upacara Siraman ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena setiap tahap prosesinya mengandung filosofi dan makna yang dalam, bahkan mempunyai siloka tersendiri.
Sehingga perlu adanya kesesuaian dan kehati-hatian dalam rangkaian prosesinya maupun dalam penyediaan perlengkapan untuk Siramannya. Dalam upacara Siraman ini juga terdapat banyak doa dan ungkapan kasih sayang didalamnya. Sehingga apabila dilaksanakan dengan khidmat, pesan dan maksud dari siraman ini akan terasa kedalam sanubari dan menyentuh hati. (siti hodijah)***