Covid-19 Melandai, Seni Budaya Harus Bangkit

- 18 Juni 2022, 21:56 WIB
Kepala Seksi Atraksi Seni Budaya Iwan Gunawan saat mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar melakukan  Ibing Tayub Pasangan  pada  pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’.
Kepala Seksi Atraksi Seni Budaya Iwan Gunawan saat mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar melakukan Ibing Tayub Pasangan pada pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Drs Benny Bachtiar MSi merasa optimis seni budaya tradisional Jawa Barat akan bangkit seiring dengan terus melandainya pandemi Covid-19. Kolaborasi pemerintah bersama pelaku seni budaya menciptakan dan menumbuhkan iklim kreativitas diharapkan mampu membangkitkan kevakuman eksistensi seni budaya di masyarakat.

“Kolaborasi pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kedayaan Jawa Barat serta pelaku seni budaya di daerah memberikan harapan, seni budaya dan pelakunya akan kembali bangkit seiring melandainya pandemi Covid-19," ujar Benny Bachtiar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala UPTD Pengembangan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Erick Henriana.

Menurut Erick Henriana, yang terjadi pada malam pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’  di Rancaekek, juga di dukung pemerintah daerah (Kabupaten Bandung) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. "Bahkan pemerintah kewilayahan mulai dari Pak Camatnya, Bu Kadesnya, serta jajaran pengurus RT dan RW, juga masyarakatnya, sungguh luar biasa,” ujar Erick Henriana.

Baca Juga: Partai NasDem Usulkan 3 Nama Bacapres Termasuk Sang Kuda Hitam Pilpres 2024

Disampaikan Erick Henriana, pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’ dengan menampilkan karya tari Raden Sambas  Wirakoesoemah, merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017. Juga sebagai upaya dalam menguatkan Pokok Pikitan Kebudayaan Daerah.

Dikatakan Erick Henriana, pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’ menjadi bagian dari Program Karya Seni Unggulan Daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Namun pada malam hari ini sangat-sangat luar biasa, dukungan bukan hanya dari Kemendikbud, tetapi juga dari Disparbud Kabupaten Bandung, Camat Rancaekek, Kades Rancaekek Kencana, RT RW dan juga masyarakatnya, terimakasih sudah rela mengorbankan waktunya menonton pertandingan Persib Bandung untuk menyaksikan pegelaran seni tradisi,” pungkas Erick Henriana.

Baca Juga: Persib Berduka, Bobotoh Meninggal di Stadion GBLA Polda Jabar Ungkap Kronologi Kejadian

Pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’ yang berlangsung di Lapang RW 06 Bumi Rancaekek Kecana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, juga dihadiri perwakilan dari keluarga besar Raden Sambas Wirakoesoemah dan Abah Ondik salah seorang murid dari Raden Sambas Wirakoesoemah.

Pejabat, tokoh masyarakat serta warga Perum Bumi Rancaekek Kencana menari Ibing Tayub bersama menutup   pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’.
Pejabat, tokoh masyarakat serta warga Perum Bumi Rancaekek Kencana menari Ibing Tayub bersama menutup pegelaran Ngibing Kalangenan ‘Nyukcruk Galur Mapay Raratan Jembar Mekar Wirahmasari’.
Tarian Lenyepan yang dibawakan empat penari wanita dan empat penari pria menjadi pembuka pegelaran, disambung tarian Karawitan Putri, tarian Gawil dan di tutup tarian Tayuban.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x