Mengungkap Makna, Ngigel Mah Moal Jauh ti Dua Suku jeung Dua Leungeun

- 5 Juni 2021, 15:09 WIB
Tarian gengre jaipongan Keser Bojong karya maestro tari Jawa Barat Gugum Gumbira Tirasondjaja, bukan hanya kaya akan gerak tapi juga makna filosofi.
Tarian gengre jaipongan Keser Bojong karya maestro tari Jawa Barat Gugum Gumbira Tirasondjaja, bukan hanya kaya akan gerak tapi juga makna filosofi. /Foto : Istimewa

Kemudian,  dilanjutkan dengan ragam gerak pencugan satu, meliputi gerak, jalak pengkor bokor sinongo, ukel kembar, jedag capang, golong, gunting tengah, usik malik, takis kenca, golong, dan  gunting tengah. Seterusnya diakhiri dengan ragam gerak nibakeun dua meliputi gerak, cindek reunteut, muter galeong, kepret sabeulah,  dan jedag.

Baca Juga: Kembali, Gedung Sate di Lockdown Butut 31orang PNS Terpapar Positif Covid-19

Ragam gerak berikutnya adalah bukaan  dua meliputi gerak, golong  mundur  malik kenca, eluk paku kembar, ukel kembar, dan reunteut. Lalu pencugan dua meliputi gerak, suay motong, siku gigir handap, golong, gunting tengah, usik malik takis kenca, golong, dan gunting tengah.

Kemudian masuk nibakeun tiga yang meliputi gerak, jerete mundur, merak ngibing, gunting luhur, dan siku banting. Lalu masuk pada ragam gerak bukaan tiga meliputi gerak, sentingan, motong mundur, pasang barungbang katuhu, dan pasang barungbang kenca.

Lalu pencugan tiga meliputi gerak, lengkah tenjrag bumi maju, ukel galeong, jedag, takis kenca selup katuhu mundur kepret katuhu, takis katuhu, selup kenca mundur, dan kepret kenca. Disambung nibakeun empat meliputi gerak, obah tak-tak, capang, cindek, riut mundur, tumpang tali, cindek, dan jedag.

Setelah itu, pergerakan diisi dengan gerak penghubung yaitu cindek tumpang tali luhur, ukel kembar, reunteut, dan capang. Lalu masuk pada ragam gerak peralihan yaitu mincid satu anca.

Pada karya Keser Bojong, ruh perempuan tampak sekali dalam usikna gerak Jaipongan.
Pada karya Keser Bojong, ruh perempuan tampak sekali dalam usikna gerak Jaipongan. Foto : Istimewa
Seusai pergerakan ini, kemudian masuk lagi pada ragam gerak nibakeun lima meliputi gerak, cindek capang, golong mundur, buka ukel, galeong, dan jedag. Diteruskan dengan bukaan empat meliputi gerak; golong maju, buka ukel, galeong, jedag, sogok handap, eluk paku, takis luhur, obah tak-tak, siku, jalak pengkor ngigir, beset, galeong, cindek, jedag, dan pencugan empatmeliputi gerak,  golong, sogok handap, eluk paku, takis luhur, obah tak-tak, siku, golong, sogok handap, eluk paku, takis luhur, obah tak-tak, dan siku.

Diteruskan dengan nibakeun enam meliputi gerak, obah tak-tak pasang gigir, guar, teundeut, guar, serta siku. Lantas, bukaan lima meliputi gerak, golong mundur, buka, jedag, beset engke gigir, beset jedag, golong, usik malik, tangkis, dan gunting.

Pergerakan selanjutnya adalah nibakeun tujuh meliputi gerak,  cindek, muter, ukel kepret, jedag, lalu mincid dua anca dengan variasi gerak,  tincak tilu, mincig satengah, bokor sinongo, pasang, dan mincid tiga ecek. Kemudian nibakeun delapan meliputi gerak, bokor sinongo ranggah kenca, bokor sinongo ranggah rogok, selup, pasang, kepret langsung.

Berikutnya, pergerakan diawali dengan gerak penghubung, yaitu kepret, baru masuk kepada gerak mincid empat meliputi gerak, gobed sampai ngagoongkeun. Kemudian kuntul longok sampai ngagoongkeun, ranggah jalak pengkor eluk paku, ranggah jalak pengkor capang, obah tak-tak sampai ngagoongkeun (usik tak-tak), kepret, galeong, jedag, gojrot, pabalatak, motong, lageday, mincid lima ecek.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah