Apabila hanya melakukan upacara ngarak padi dengan réngkong, dan memasukan padi ke dalam leuit atau lumbung, tanpa berkaitan dengan tradisi bercocok tanam berdasar tali tali paranti menurut masyarakat kasepuhan Sirnaresmi dan Ciptagelar, sérén taun tersebut hanya cangkang yang hampa isi.
Baca Juga: Evereld Pandu, Kompleks Pemakaman Belanda di Kota Bandung
Sérén taun local wisdom masyarakat adat, pola bertani ramah lingkungan, dan membumi. Dari mulai benih, pupuk, pembasmi hama produk sendiri, tak tergantung pada produk luar, tanahnya sehat, petaninya kuat. Padinya, berasnya tak dijual, disimpan di lumbung, stok beras melimpah ruah, ketahanan pangan terjaga.
Ini kearifan lokal yang mengingatkan kita agar tak tergantung pada yang lain, agar dapat menyimpan beras, demi hari esok, demi tercukupinya kebutuhan pangan yang mendasar.
(Mas Nana Munajat Dahlan/Pemerhati Seni Budaya Tradisional Jawa Barat)***