Ekonomi Kuartal II Mencapai 7.07 Persen, Indonesia Mampu Keluar dari Resesi di Masa Pandemi Covid-19

- 6 Agustus 2021, 22:21 WIB
Ketua Badan Anggaran  DPR RI M.H. Said Abdullah, sampaikan apresiasi terhadap  angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen.
Ketua Badan Anggaran DPR RI M.H. Said Abdullah, sampaikan apresiasi terhadap angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen. /Foto : Jaka/Man

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kinerja tim ekonomi dan keuangan (Ekuin) pemerintahan Presiden Joko Widodo berhasil membawa Indonesia keluar dari resesi ekonomi. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen.

Ditegaskan Ketua Badan Anggaran DPR RI M.H. Said Abdullah, jajaran Bangar DPR RI sangat mengapresiasi terhadap angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang mencerminkan capaian angka pertumbuhan sangat positif bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).  Secara kuartalan ekonomi tumbuh 3,31 persen.

“Dengan tumbuh 3,31 persen, untuk pertama kalinya perekonomian kita keluar dari zona resesi sejak kuartal II 2020. Pencapaian ini patut kita syukuri dan memberikan semangat bagi kita untuk memulihkan ekonomi yang diterpa pandemi Covid-19,” tegas Said Abdullah.

Baca Juga: Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta Mulai Memberikan Vaksin Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan

Disampaikan Said Abdullah, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen secara year of year (yoy). Angka ini lebih besar dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2021 sebesar 0,74 persen yoy. Jika dilihat dari data BPS, banyak sektor yang tumbuh sebagai dampak kebijakan pemerintah selama kuartal 1 tahun 2021.

“Misalnya, kebijakan diskon pajak (PPNBM) sehingga perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar 37,88 persen. Demikian juga sektor primer seperti perikanan dan peternakan tumbuh cukup besar,” ujar Said Abdullah.

Sementara di sektor perikanan tumbuh 9,69 persen (yoy) dan peternakan tumbuh 7,07 persen (yoy). Adapun industri pengolahan yang menyumbang 19,29 persen PDB juga tumbuh signifikan. “Industri pengolahan tumbuh 6,58 persen," urai politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.

Desain APBN 2021 yang melanjutkan kebijakan counter cyclical menurut Said Abdullah, berdampak bagus terhadap sektor konstruksi. “Sektor ini tumbuh besar sebagai dampak dari realisasi belanja pemerintah pada konstruksi yang naik sebesar 50,22 persen pada 2021 ini.,” ujar Said Abdullah.

Baca Juga: Target Herd Immunity di Jabar Tercapai Bila Mendapat 15 Juta Dosis Vaksin per Bulan

Di sektor transportasi dan pergudangan yang terpukul akibat pandemi juga mengalami pertumbuhan. Sektor ini tumbuh 25,10 persen (yoy). “Sumbangan terbesarnya adalah pertumbuhan angkutan udara yang mencapai 137,74 persen dan angkutan rel 67,19 persen," ungkap Said Abdullah.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah