Wacana Gas Melon Jadi Kompor Induksi, Netty Aher Sebut Infrastruktur Kelistrikan Negara Kita Belum Mumpuni

- 30 September 2023, 20:16 WIB
Rencana pemerintah melalui Kementerian ESDM mengkonversi gas melon jadi kompor induksi ditolak Fraksi PKS.
Rencana pemerintah melalui Kementerian ESDM mengkonversi gas melon jadi kompor induksi ditolak Fraksi PKS. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR –Kembali bergulir wacana pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonversi energi dari gas LPG subsidi tiga kilogram ke kompor listrik di tolak Anggota Banggar DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher. Selama keandalan pasokan listrik di Indonesia belum kuat mustahil program konversi LPG ke kompor listrik diterapkan secara nasional.

“Kami tidak sependapat dengan rencana pemerintah yang ingin mengalihkan subsidi gas elpiji 3 kg. PKS justru mendorong agar penerima subsidi gas elpiji 3 kg sesuai dengan target yaitu kelompok masyarakat miskin, rentan miskin dan atau kurang mampu,” ujar Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip dari laman resmi DPR RI, Sabtu 30 September 2023.

Disampaikan Netty Prasetiyani Aher pada saat Rapat Banggar DPR RI, Fraksi PKS menyampaikan menyampaikan pandangan fraksinya yang menolak rencana pemerintah mengubah subsidi gas elpiji 3 kg atau gas melon. "Infrastruktur kelistrikan yang mumpuni baru ada di Pulau Jawa dan Bali, rencana ini mustahil diterapkan secara nasional selama keandalan pasokan listrik di Indonesia belum kuat,” tegas Netty Prasetiyani Aher.

Baca Juga: Siap siap, Pemerintah Akan Batasi Pembelian Gas Melon Elpiji 3 Kilogram

Bukan hanya menolak rencana perubahan subsidi, lanjutnya, FPKS juga meminta pemerintah agar menjamin ketersediaannya di pasaran. "Jangan sampai rencana tersebut membuat gas elpiji hilang atau sulit dicari di pasaran. Kasihan masyarakat yang membutuhkannya," terang Netty Prasetiyani Aher, yang juga anggota Komisi IX DPR RI

Disampaikan Netty Prasetiyani Aher, Fraksi PKS DPR RI meminta pemerintah agar tetap memberikan subsidi listrik untuk pengguna 450 dan 900 volt ampere. “Pemerintah harus menjamin ketersediaan listrik bagi rumah tangga miskin, rentan miskin dan atau kurang mampu dengan cara pemberian pemasangan listrik 450 volt secara gratis,” kata Netty Prasetiyani Aher.

Baca Juga: Beli Gas Melon Pakai MyPertamina Butuh Kajian Yang Cukup

Lebihlanjut dikatakan Netty Prasetiyani Aher, subsidi energi ini sangat penting karena pergerakan tarifnya akan sangat berdampak terhadap daya beli masyarakat. “Jerat hutang menjadi ancaman yang mengkhawatirkan bagi kemandirian pembangunan nasional,” kata Netty Prasetiyani Aher.

Menurut Netty Prasetiyani Aher,  beban utang pemerintah yang akan diwariskan pada generasi mendatang angkanya sudah sangat tinggi.  “Sayangnya APBN yang terbatas justru digunakan untuk proyek yang ambisius, tidak prioritas, bahkan bermasalah sejak perencanaan, seperti, proyek Ibu Kota Negara baru, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, termasuk penyertaan modal untuk BUMN-BUMN yang terus merugi," pungkas Netty Prasetiyani Aher.

Tentang konversi gas LPG 3 Kilogram ke kompor listrik telah diwacanakan pemerintah sejak tahun 2020 oleh Koordinator Penyiapan Program Konservasi Energi Kementerian ESDM Qatro Romandhi. Bahwa pemanfaatan kompor induksi tidak hanya menyelamatkan keuangan negara, peralihan penggunaan gas kepada listrik dinilai dapat mendorong perekonomian, menyerap tenaga kerja, dan menghemat biaya memasak.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah