Batik Pendulum Inovasi Maestro Batik Komarudin Kudiya Pasca Pandemi Covid-19

- 20 Agustus 2022, 21:40 WIB
Maestro Batik, Komarudin Kudiya memeragakan cara membuat batik  menggunakan pendulum dan dinamainya Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Cigadung Raya Timur Kota Bandung.
Maestro Batik, Komarudin Kudiya memeragakan cara membuat batik menggunakan pendulum dan dinamainya Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Cigadung Raya Timur Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Peragaan kain batik di Rumah Batik Komar pada peresmian Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Raya Cigadung Timur Kota Bandung.
Peragaan kain batik di Rumah Batik Komar pada peresmian Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Raya Cigadung Timur Kota Bandung.
"Disaat batik kembali menggeliat seperti sekarang ini, para perajin batik tidak bisa kembali membatik dalam waktu singkat. Karena tangan-tangan halus mereka sudah kasar menjadi pekerja atau buruh. Membatik dibutuhkan tangan halus, selain rasa dan karsa serta imajinasi perajin batik," ujar Komarudin.

"Melihat kondisi tersebut, kami sengaja membuat inovasi baru dalam membatik namun cepat dalam proses produksinya. Ya menggunakan pendulum inilah yang kita ciptakan, makanya disebut Batik Pendulum Arts," tambahnya.

Baca Juga: Irjen ferdy Sambo Segera Jalani Sidang Komisi Kode Etik dan Profesi Polri

Walaupun menggunakan pendulum sebagai media membetik (canting), Komarudin tetap menggunakan lilir cair atau malam sebagai media untuk menuangkan ide kreatifnya di atas helai kain. Pendulum yang berisi lilin kemudian diayun sehingga menghasilkan goresan lilin di atas kain. Sesekali, Komarudin menyentuh dan menggeser ayunan pendulum untuk menghasilkan goresan yang diinginkan.

Dan yang disebut batik adalah menggunakan media lilis panas untuk membuat sebuah motif batik. Inilah yang dipertahankan Komarudin bersama keluarganya.

Untuk menghasilkan karya batik pendulum yang lebih unik, Komarudin terkadang menggunakan tiga sampai empat pendulum dengan kerumitan  yang ada, namun menghasilkan karya yang sangat epik dan indah.

Komarudin pun terkadang menambahkan metode canting atau dikenal batik tulis dalam inovasi batik pendulumnya. Hasilnya di luar dugaan, lebih indah dan elegan serta tidak meninggalkan ketradisionalan batik.

Baca Juga: Kasat Narkoba Polres Karawang Ditangkap Kasus Narkoba, Ini Kata Kompolnas

"Itu sebuah inovasi (batik pendulum), tapi saya tidak mau meninggalkan batik tradisional, yakni batik tulis. Paduan metode atau teknik batik tulis dengan pendulum hasilnya cukup bagus dan banyak dipesan, walaupun baru dilaunching," katanya.

Komarudin mengaku menggunakan pendulum dalam membatik banyak mengalami kendala, seperti tali kasur untuk menggantung pendulum yang sering melilit atau berputar ke arah balik. Begitu pun menggunakan tali plastik, yang sering terbuka simpul tali plastiknya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x