Israel Lancarkan Pertempuran Tahap Dua, Gaza di Serbu Sepanjang Minggu hingga Larut Malam

- 30 Oktober 2023, 06:54 WIB
Gedung-gedung yang hancur, akibat serangan udara Israel, di Kota Gaza.
Gedung-gedung yang hancur, akibat serangan udara Israel, di Kota Gaza. /Foto:ANTARA/ Xinhua/

Baca Juga: Warga Palestina di Beri Waktu 24 Jam Untuk Keluar dari Gaza

Mohamed Al-Talmas, yang berlindung di rumah sakit Shifa terbesar di Gaza, mengatakan “tanah berguncang” dengan serangan intensif Israel.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan “ribuan orang” masuk ke beberapa gudang dan pusat distribusi di Gaza, mengambil barang-barang pokok seperti tepung dan perlengkapan kebersihan. “Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketertiban sipil mulai rusak,” katanya.

Dalam pembicaraan terpisah dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi dari Mesir, Presiden AS Joe Biden menggarisbawahi perlunya segera dan secara signifikan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil di Gaza. Kedua pemimpin “berkomitmen untuk mempercepat dan meningkatkan bantuan secara signifikan,” kata Gedung Putih.

Seorang pejabat pemerintah AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan sebelumnya bahwa Israel berkomitmen untuk mengizinkan 100 truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari – jumlah yang menurut PBB diperlukan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar.

Pada hari Minggu, militer Israel mengatakan mereka telah menyerang ratusan sasaran Hamas dan meningkatkan pasukan daratnya di Gaza. Juru bicara militer Hagari bersumpah untuk mengejar pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Baca Juga: Alasan Hamas Lakukan Operation Al Aqsa Storm ke Israel

Tentara mengatakan pasukannya telah menghadapi militan yang muncul dari sebuah terowongan di utara Gaza. Hal ini menyoroti tantangan jaringan bawah tanah Hamas yang luas terhadap operasi darat Israel.

Dalam pidato yang disiarkan televisi larut malam pada hari Sabtu, Netanyahu mengumumkan “perang tahap kedua” untuk “membasmi” Hamas, gerakan Islam Palestina yang telah memerintah Gaza sejak 2007. Komunikasi terputus di Gaza setelah Israel memutus jalur Internet menjelang intensifikasi operasinya, meskipun konektivitas secara bertahap kembali normal pada hari Minggu.

“Beban” ada pada Israel untuk membedakan antara militan dan warga sipil tak berdosa di Gaza, kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada televisi CNN.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah