Relawan Kumpulkan Donasi Untuk Korban Bencana Longsor Cimanggung  

16 Januari 2021, 19:02 WIB
Para relawan dari SMK di Majalaya Kabupaten Bandung sedang mengumpulkan donasi untuk membantu korban bencana alam longsor Dusun Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Sabtu 16 Januari 2021.   /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah siswa SMK di Majalaya Kabupaten Bandung terlibat pengumpulan donasi untuk korban bencana alam longsor di Dusun Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Kegiatan dilakukan Sabtu 16 Januari 2021dengan menyusuri kota kecamatan Majalaya dikumpulkan dari sejumlah warga di kawasan Kota Majalaya.

Menggunaan kardus dengan selembar karton bertuliskan ‘Aksi Galang Dana Serentak Cimanggu’, mereka menyebar meminta sumbangan atau donasi kepada warga. Mereka yang sedang nongkrong dan berada di warung, atau kepada para pengunjung pertokoan maupun pemilik toko yang ada di Kota Majalaya.

Atas dasar kepedulian warga tersebut, para relawan dari SMK berhasil mengumpulkan uang yang dinilai atau besarannya belum diketahui untuk sesegera mungkin  disumbangkan kepada para korban longsor di Dusun Bojong Kondang tersebut.

Baca Juga: Terbukti Membantu Serangan Capitol, Anggota Parlemen Dapat Dituntut

Dengan harapan bantuan dari para donatur itu dapat meringankan beban para korban bencana longsor. Karena sekecil apapun bantuan atau kepedulian dari para donatur akan memberikan manfaat bagi sasaran penerima bantuan tersebut. 

Deden Asrul Trisnawan, yang kebetulan saat itu sedang ada di warung kawasan Kota Majalaya, sempat dihampiri para relawan yang sedang mengumpulkan donasi untuk para korban bencana longsor itu. 

Dengan berbekalkan uang yang dimilikinya, Deden pun menyumbangkannya dan menyisihkan hartanya untuk korban bencana alam itu. "Nilainya tak seberapa. Tapi kita berusaha untuk berpartisipasi ketika melihat ada para relawan dari anak-anak sekolah yang berusaha untuk mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam longsor. Itu sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama manusia yang terkena bencana alam," kata Deden.

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, SMA Al Ma'soem Gelar CBP Camp Virtual

Disampaikan Deden, banyak warga mengapresiasi ketika memperhatikan ada anak-anak muda yang turut peduli terhadap korban bencana alam. Sehingga apa yang dilakukan para relawan itu sangat bermanfaat bagi sesama yang terkena bencana alam.

"Bencana alam yang terjadi di Cimanggung itu, bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita tak tahu kejadian hari esok. Umur kita juga tak ada yang pernah tahu. Setidaknya kita harus tetap bersyukur dan berusaha untuk memperbaiki serta menata lingkungan. Jangan sampai kejadian serupa kembali terjadi," ungkap Deden. 

Ia mengungkapkan bencana alam longsor, dan banjir itu bisa disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Untuk itu, guna mencegah atau menghindari ancaman bencana longsor, lahan kritis yang rawan longsor lebih baik ditanami pohon keras. 

Baca Juga: PPKM Kota Cimahi Digelar di Exit Tol Baros

"Kita juga harus mewaspadai, lahan dengan kemiringan di atas 30 derajat jangan digunakan untuk mendirikan bangunan. Selain rawan longsor, juga rawan pergerakan tanah," ucapnya. 

Deden juga berharap kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di perbukitan atau kawasan lereng, dapat memahami potensi longsor. "Sebab, bencana longsor terjadi karena ada sebab akibat. Maka kita lebih baik, lestarikan alam. Kalau kita jaga alam, alam akan jaga kita. Cintai lingkungan, supaya bisa memberikan manfaat kepada kita semua," pungkasnya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler